Tsunami 20 Meter Ancam 584 Desa, BMKG Sebut Ada Generator Gempa Kuat di Pantai Selatan Jawa

Gempa besar lebih dari magnitudo 7,0 yang pernah mengguncang wilayah Samudera Hindia selatan Jawa. Ada Potensi Gempa 8,8 SR dan Tsunami Setinggi 20 M

AFP
Ilustrasi Gempa - Gempa Hari Ini Penjelasan BMKG Penyebab Terjadinya Gempa Sebanyak 2 Kali di Bangkalan dan Sekitarnya 

TRIBUNKALTIM.CO  - BMKG Tak Menampik Potensi Gempa 8,8 SR dan Tsunami Setinggi 20 Meter di Pantai Selatan Jawa.

BMKG jelaskan potensi gempa 8,8 SR disertai tsunami setinggi 20 meter di Pantai Selatan Jawa, dan minta masyarakat siap siaga.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG akhirnya memberikan penjelasan terkait potensi gempa berkekuatan 8,8 disertai tsunami setinggi 20 meter di Pantai Selatan Jawa.

Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Daryono akhirnya buka suara memberikan penjelasan lewat akun Instagram-nya, @daryonobmkg, Sabtu (20/7/2019).

Menurut Daryono, masyarakat harus menerima kenyataan, Indonesia rawan gempa dan tsunami.

"Khususnya wilayah selatan Jawa, keberadaan zona subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia merupakan generator gempa kuat," tulis Daryono.

Sehingga, kata Daryono wajar jika wilayah selatan Jawa merupakan kawasan rawan gempa dan tsunami.

Daryono lantas membeberkan sejumlah gempa besar, lebih dari magnitudo 7,0 yang pernah mengguncang wilayah Samudera Hindia selatan Jawa.

Sebut saja pada 1863, 1867, 1871, 1896, 1903, 1923, 1937, 1945, 1958, 1962, 1967, 1979, 1980, 1981, 1994, dan 2006.

Selain itu, tsunami juga pernah di selatan Jawa pada 1840, 1859, 1921, 1994, dan 2006.

"Ini bukti, informasi potensi bahaya gempa yang disampaikan para ahli adalah benar, bukan berita bohong," kata Daryono.

 

Terkait besaran kekuatan/magnitudo gempa yang disampaikan para pakar, lanjut Daryono, itu adalah potensi, bukan prediksi.

Sehingga tidak ada satu pun orang yang tahu kapan terjadinya gempa besar tersebut.

Karena tidak pasti kapan terjadi, masyarakat harus melakukan upaya mitigasi struktural dan non struktural yang nyata.

Di antara caranya adalah membangun bangunan aman gempa dan melakukan penataan tata ruang pantai yang aman dari tsunami.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved