Prostitusi Online
TERKUAK Sederet Kode Khusus Prostitusi Online via Aplikasi MiChat, Sekali Kencan Rp 400 Ribu
Ada beberapa pengguna yang memanfaatkan aplikasi ini untuk kepentingan negatif, antara lain praktik prostitusi online.
TRIBUNKALTIM.CO - Kemajuan teknologi yang membuat kegiatan manusia semakin nyaman dan cepat, tentu saja terdapat sisi negatif yang dimiliki.
Sisi negatif yang dimaksud adalah soal prostitusi online yang kini marak dan menjamur.
Dari segi akses yang mudah cepat dan murah, juga dari segi transaksi yang dirasa aman baik para PSK maupun pelanggan.
Beberapa PSK membeberkan soal aplikasi yang ia pakai untuk transaksi.
Hingga soal sharing room yang menurut mereka lebih murah dan mudah.
Polisi membongkar kasus prostitusi online via WhatsApp di Metro, Lampung pada pertengahan Juni 2019 silam.
Reporter Tribunlampung.co.id yang kemudian melakukan liputan mendalam terkait pekerja seks komersial atau PSK online di kota tersebut menemukan fakta lain.
Hal itu termasuk cara pekerja seks komersil atau PSK online menggaet pelanggan.
Selama empat hari pada 15-18 Juli 2019, reporter Tribunlampung.co.id menemukan bahwa aplikasi MiChat menjadi alat untuk transaksi esek-esek tersebut.
MiChat merupakan aplikasi pesan gratis berbasis lokasi, yang bisa membantu pengguna untuk menemukan teman-teman baru dan orang-orang di sekitar.
Pada umumnya, penggunaan MiChat bertujuan positif.
Tapi, ada beberapa pengguna yang memanfaatkan aplikasi ini untuk kepentingan negatif, antara lain praktik prostitusi online.
Hal itu satu di antaranya diungkapkan seorang pria bernama JT.
Ia mengaku, aplikasi MiChat merupakan cara komunikasi paling mudah dan aman dengan PSK dalam prostitusi online, termasuk di Metro, Lampung.
Menurutnya, fitur dalam aplikasi MiChat membuat ia mampu mengetahui lokasi lawan bicara.