TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Buntut perkelahian antar keluarga di Gang Reformasi, Kelurahan Batu Ampar, Kecamatan Balikpapan Utara, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur berujung ke pihak Kepolisian.
Mereka ini adalah Samad, pria 42 tahun dan Deni yang berusia 36 tahun. Keduanya bersitegang hingga berkelahi. Diduga keduanya berkelahi saling salah paham. Kini keduanya digelandang ke Kepolisian.
Diketahui, Samad merupakan ipar dari Deni yang merupakan kakak kandung dari istri Deni yaitu Satiah (33).
Kedua pihak yang bersitegang tersebut sama-sama berprofesi sebagai tukang kebun.
Saat ditemui Tribunkaltim.co di Kepolisian Mapolsek Balikpapan Utara, Samad, mengaku.
Dirinya dipukul Deni setelah menegur karena si Deni dianggap menyiram jalanan yang mengakibatkan jalan menjadi licin.
"Jalannya itu kan tanah, kalau di basahin jadi licin jalannya. Tapi, pas ditegur dia marah dan saya dipukul," ujar Samad kepada Tribunkaltim.co pada Rabu (24/7/2019) siang.
Lanjutnya, ia menceritakan saat dirinya pulang dari beli cabai dan tomat dengan menggunakan sepeda.
Dirinya melihat si Deni menyiram kangkung dan jalan depan rumahnya di Gang Reformasi.
"Saya tegur jangan siram jalanan, kalau siram kangkung gak apa-apa," ungkap Samad.
Ia menjelaskan, setelah ia tegur malah si Deni marah dan disiram air serta di pukulin, namun ia juga melawan.
Usai berkelahi, dirinya melaporkan kejadian tersebut ke pihak Polsek Balikpapan Utara.
"Terus selain itu, aku juga disangkanya maling. Loh, aku maling apa? Buktinya mana?," ucapnya.
Setelah di mediasi dan diarahkan untuk berdamai di Mapolsek Balikpapan Utara, Samad, mengaku dirinya mengalami luka.
Dan ingin berdamai dengan catatan mengganti rugi pengobatannya seikhlasnya.
Walaupun sempat dirinya memasang harga ganti rugi sekitar Rp 5 juta.
"Ganti pengobatan aja, seikhlasnya aja," tuturnya.
Terpisah, Deni juga mengaku mengalami luka-luka berupa benjolan di kepala akibat dipukul kayu oleh Samad, serta luka bekas gigitan.
Diakui Deni, dirinya hanya menyiram tanaman kangkungnya saja, bukan menyiram jalanan yang merupakan jalan setapak dan hanya di lewat oleh Samad saja.
"Jalannya cuma jalan setapak aja, bukan jalan umum. Dia (Samad) aja yang lewat disitu kalau mau ke pondoknya. Pondoknya itu dibawah pondok saya," jelas Deni.
Ditambahkan Deni, dirinya juga emosi karena istrinya semoat dikatain kasar oleh Samad.
Padahal, istrinya tersebut adalah adik kandung dari Samad.
"Istriku loh adiknya sendiri, masa di katain kasar. Ya marahlah aku selaku iparnya," tegasnya.
Dirinya juga menambahkan, ia tidak menuntut ganti rugi, malah dirinya hanya ingin berdamai agar masalah tersebut selesai.
"Saya gak minta ganti rugi, cuma pengen damai saja," pungkasnya.
Subscribe YouTube newsvideo tribunkaltim:
Baca juga:
PKB Menilai Diplomasi Makan Siang Megawati dan Prabowo Merupakan Pertemuan Personal, Bukan Koalisi
Harga Suzuki Jimny Balikpapan Rp 360 Jutaan, Mobil Mewah Ini Hanya 4 Unit di Dealer Kalimantan Timur
Maskapai Ini Tak Sengaja Ungkap Posisi Duduk Paling Tak Aman di Pesawat, Titik Favorit Penumpang
Satia Bagdja Ijatna Gantikan Salahudin Pelatih Persiba Balikpapan, Begini Karirnya di Sepak Bola
Jefri Nichol Tulis Caption Begini Sebelum Ditangkap Terkait Narkoba, Sudah Tahu Diincar?