Ingat Aksi Arteria Dahlan Tunjuk 1 Orang di Kursi Penonton Mata Najwa? Najwa Shihab Bongkar Sosoknya
Masih ingat aksi Politisi PDIP Arteria Dahlan saat debat panas dengan guru besar UI Prof Emil Salim di acara Mata Najwa?
TRIBUNKALTIM.CO - Masih ingat aksi Politisi PDIP Arteria Dahlan saat debat panas dengan guru besar UI Prof Emil Salim di acara Mata Najwa?
Saat tampil di acara Mata Najwa edisi Ragu-ragu Perppu, Arteria Dahlan sempat menunjuk satu orang di kursi penonton dan memintanya naik panggung.
Namun, upaya Arteria Dahlan saat itu langsung dicegah presenter Najwa Shihab.
Lantas, siapakah sebenarnya sosok yang ditunjuk Arteria Dahlan itu?
• Setelah Bentak Emil Salim, Arteria Dahlan Diprotes Haris Azhar, Dibela Ali Mochtar Ngabalin
• Arteria Dahlan Tengah jadi Sorotan, Terungkap Ternyata Begini Perlakukan Dirinya pada Ibunda
• Siasat Najwa Shihab Stop Debat Arteria Dahlan vs Emil Salim, lalu Skakmat saat Jeda Iklan Mata Najwa
• Perppu KPK, Najwa Shihab Cium Aroma Surya Paloh Ingin Jatuhkan Joko Widodo, Respon Johnny G Plate
Setelah beberapa hari, Najwa Shihab akhirnya membongkar sosok dimaksud.
Sosok itu ternyata tersangka KPK gadungan yang pernah ditindak aparat kepolisian.
"Saat LIVE Mata Najwa Ragu-Ragu Perpu, Arteria Dahlan sempat menunjuk satu orang di bangku penonton studio dan memintanya naik panggung. Siapa orang itu? Tim menemukan fakta ini," tulis Najwa Shihab di akun Instagramnya Senin (14/10/2019).
Dalam video yang dibagikan Najwa Shihab, saksi itu ternyata tersangka KPK gadungan yang pernah ditangkap oleh aparat kepolisian.
Madun yang kini menjabat sebagai Ketua LSM Gerakan Penyelamat Harta Negara mengaku sempat bingung saat dipanggil Arteria Dahlan untuk naik ke atas panggung.
"Setelah dipelajari Pak Arteria saya tidak paham kenapa tiba-tiba nongol di Mata Najwa," kata Madun.
Madun pernah masuk bui selama 1 tahun 8 bulan karena ketahuan mengaku sebagai anggota KPK gadungan.
Ia menipu dan memeras pejabat Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT).
Madun juga mengakui bahwa ia menyimpan dendam oleh KPK karena dilaporkan ke aparat Kepolisian.
"Saya rasa kalau bicara sakit hati manusiawi, di sisi lain ada rasa sakit hati memang banyak masalah di KPK itu," kata Madun.
Setelah keluar dari penjara, Madun kerap melaporkan KPK ke Kejaksaan dan Kepolisian.