Profil Jenderal Purn TNI Fachrul Razi, Calon Menteri Jokowi yang Pecat Prabowo Subianto di Militer
Inilah profil Jenderal purnawirawan TNI Fachrul Razi, calon Menteri Jokowi yang pecat Prabowo Subianto di militer
TRIBUNKALTIM.CO - Inilah profil Jenderal purnawirawan TNI Fachrul Razi, calon Menteri Jokowi yang pecat Prabowo Subianto di militer.
Jenderal purnawirawan TNI Fachrul Razi menjadi salah satu kandidat Menteri yang dipanggil Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) ke Istana Negara Jakarta, Selasa (22/10/2019).
"Saya ditelepon pukul 22.00 WIB semalam diminta datang bertemu Presiden," kata dia sebelum masuk ke Istana Negara Jakarta.
• Profil & Biodata Abdul Halim Iskandar, Kakak Cak Imin Jadi Calon Menteri Jokowi Pernah Diperiksa KPK
• Profil Biodata Bahlil Lahadalia, Dari Sopir Angkot, Punya 10 Perusahaan kini Calon Menteri Jokowi
• Profil Syahrul Yasin Limpo, Dipecat Setya Novanto dan Jadi Tim Kampanye Nasional Jokowi-Maruf
• Profil & Fakta Basuki Hadimuljono, Menteri tanpa WhatsApp (WA) yang Dipanggil Kembali Jokowi
Saat ini belum banyak yang mengenal Fachrul Razi.
Karier tertinggi pria kelahiran Aceh 26 Juli 1947 itu yakni sebagai Wakil Panglima TNI pada periode 1999-2000.
Sejumlah posisi di militer pernah dipegang oleh jebolan Akademi Militer tahun 1970 itu.
Mulai dari Komandan Brigade Infanteri Lintas Udara 17 Kujang 1 Kostrad, Wakil Asisten Operasi KASAD, hingga Kepala Staf Daerah Militer VII/Wirabuana dan Gubernur Akademi Militer.
Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Asisten Operasi KASUM ABRI, Kepala Staf Umum ABRI, hingga Sekjen Departemen Pertahanan.
Pada saat kampanye Pilpres 2019 lalu ia menjadi salah satu pendukung Jokowi-Maruf dengan memimpin Tim Bravo 5.
Fachrul Razi juga menyatakan siap bekerja sama dengan Letjen (purn) Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra yang juga rekan sealmamaternya di TNI.
Diketahui, Fachrul Razi pernah meneken surat rekomendasi pemecatan Prabowo Subianto saat menjadi Wakil Ketua Dewan Kehormatan Perwira (DKP).
Namun ia menyebut hal itu tak membuat hubungannya dengan Prabowo Subianto terganggu.
"Saya dengan Pak Prabowo biasa-biasa saja. Kalau ketemu pelukan, makan sama-sama, nggak ada yang aneh. Memang masalah kedinasan, pribadi tak terganggu," kata Fachrul Razi.
"Katakanlah ada yang tidak pas, tapi bukan berarti hubungan menjadi jelek. Apalagi kita sama-sama dewasa. Pengabdian yang sama membangun negara lebih baik," sambungnya.
Fachrul Razi juga mengaku sudah tidak aktif di Partai Hanura.