Puisi Dewi Dee Lestari Dibacakan Presiden Jokowi di Hari Sumpah Pemuda, Getarkan Jiwa Nasionalisme
Ini puisi Dewi Dee Lestari dibacakan Presiden Jokowi di Hari Sumpah Pemuda, getarkan jiwa nasionalisme
TRIBUNKALTIM.CO - Ini puisi Dewi Dee Lestari dibacakan Presiden Jokowi di Hari Sumpah Pemuda, getarkan
jiwa nasionalisme.
Presiden Joko Widodo membacakan puisi karya Dewi Dee Lestari dalam memperingati hari Sumpah Pemuda di Istana Bogor, Sabtu (28/10/2017).
"Ini baru saya peroleh tadi pagi, karyanya Mbak Dewi Dee Letari," kata Jokowi sebelum membacakan puisi di depan pemuda-pemudi.
• Uang Muka Prostitusi Artis Diduga Putri Amelia Balikpapan Pengakuan Lengkap PA Soal Putri Pariwisata
• Ada Prabowo Subianto di Dalamnya, Begini Komentar Amien Rais Pada Kabinet Indonesia Maju Jokowi
• Demi Lamaran Rezky Aditya dan Citra Kirana, Nia Ramadhani Rela Berkorban Lakukan Hal Ini
Jokowi yang mengeunakan kaos berkerah lengan panjang berwarna putih, dan celana jins dipadukan sepatu kets putih, terlihat begitu menyatu dengan anak muda dari berbagai provinsi Tanah Air.
Berikut puisi Dewi Dee Lestari yang dibacakan Jokowi :
Sumpah Abadi
Ketika pemuda besumpah
Sumpah yang bukan hanya untuk dirinya
Melainkan Tanah Airnya
Ketika pemudi bertekad
Tekad yang bukan hanya untuk kaumnya
Melainkan segenap bangsanya
Gegar gunung dan lembah
Gemetar lautan dan pantai
Bergetar jantung dan berdesir darah
Ketika pemuda dan pemudi
Menyeberang keberagaman
Ketidaksamaan demi bersama bekerja
Abadi bersumpah untuk Indonesia
10 Kutipan Legenda Soekarno
Berbagai kutipan ucapan selamat Hari Sumpah Pemuda banyak tersebar, salah satunya dari Pidato Presiden pertama Indonesia, Ir Soekarno atau Bung Karno.
Soekarno dikenal memiliki kata-kata yang mampu membakar semangat pemuda Indonesia.
Pas untuk ucapan Hari Sumpah Pemuda 2019 yang mampu membangkitkan semangat pemuda Indonesia.
Soekarno yang lahir di tahun 1901, semasa hidupnya dikenal begitu mengabdi membela Tanah Air yang saat itu diduduki oleh Belanda dan kemudian Jepang.
Keluar-masuk banyak penjara selama hidup karena keberaniannya menentang pemerintah kolonial, tak membuat ayah Megawati ini patah semangat.