Kampung Iklim Plus

Hutan Mangrove Mentawir, Kearifan Lokal yang Menguntungkan Warga, Lingkungan dan Pariwisata

Bukan hanya menguntungkan bagi sektor lingkungan hidup, hutan mangrove ini berdampak multiprospek bagi masyarakat Mentawir.

Editor: Fransina Luhukay
Tribun Kaltim
La Male (kedua dari kanan), Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Tiram Tambun Kelurahan Mentawir, memaparkan tentang perkembangan hutan mangrove di wilayah ini. 

TRIBUNKALTIM.CO - Kekaguman, kesejukan dan ketenangan menyatu ketika melangkah di sepanjang jembatan kayu hutan mangrove atau bakau Kelurahan Mentawir. Masyarakat di sini berinisiatif dan berhasil mengharmonisasikan kehidupan alam, perekonomian dan permukiman penduduk secara seimbang.

Masuk ke area hutan mangrove Kelurahan Mentawir, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), sangat mudah. Cukup menggunakan perahu bermotor dari dermaga desa menuju dermaga hutan mangrove. Tiap penumpang hanya merogoh kocek Rp 10.000 untuk pergi dan pulang.

Hutan mangrove ini sangat apik. Kanan dan kiri jembatan kayu sepanjang 500 meter dipagari bambu yang dicat warna-warni. Tersedia beberapa gazebo yang dapat menampung lebih dari 10 orang. Di sini, wisatawan leluasa beristirahat sembari menikmati hutan mangrove dan perairan teluk, bahkan boleh memancing.

Menariknya, terdapat pula fasilitas photobooth yang dapat dipergunakan untuk berfoto bersama. Selain menyusuri hutan mangrove dengan berjalan di atas jembatan, wisatawan juga dapat menyusuri perairan di kawasan hutan menggunakan perahu bermotor.

Hutan mangrove ini merupakan bukti riil kearifan lokal serta komitmen mereka menjaganya. "Hutan mangrove ini kami jaga karena sejak dulu hingga sekarang menjadi sumber penghidupan. Kami ingin mangrove tetap menjadi rumah yang nyaman bagi berbagai jenis ikan dan kepiting, serta satwa lainnya. Sedangkan buah mangrove bisa kami olah menjadi berbagai produk olahan makanan bernilai ekonomis," tutur La Male, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Tiram Tambun Kelurahan Mentawir saat berbincang dengan para jurnalis, Sabtu (26/10/2019).

Menurut La Male yang juga Ketua RT 1 Kelurahan Mentawir, hutan mangrove yang saat ini mereka kelola seluas 500 hektare. Hutan mangrove ini masih dalam wilayah konsesi PT Inhutani I. Bukan hanya menguntungkan bagi sektor lingkungan hidup, hutan mangrove ini berdampak multiprospek bagi masyarakat Mentawir. Dari buah mangrove dapat menghasilkan beragam produk olahan makanan dan minuman seperti sirup, dodol, tepung, dan bahan kosmetik. Dari sisi pariwisata, jelas La Male, grafik pengunjung atau wisatawan terus meningkat terutama saat weekend dan hari libur nasional. Tingginya angka kunjungan wisatawan sangat berdampak pada perekonomian masyarakat. Alhasil, masyarakat pun proaktif terlibat sebagai anggota Pokdarwis.

Konsultan Pembangunan & Perlindungan Sosial Forest Carbon Partnership Facility- Carbon Fund (FCPF-CF) Bank Dunia, Akhmad Wijaya membenarkan, Kelurahan Mentawir memang salah satu kelurahan yang masuk dalam Program Kampung Iklim (Proklim) Plus. Untuk itu, FCPF akan terus melakukan pendampingan selain memastikan adanya dukungan dari para pemangku kepentingan maupun para mitra.

Menurutnya, hutan mangrove merupakan salahsatu penyumbang stok karbon terbesar kedua setelah lahan gambut, sehingga menjadi target pengawasan dan perlindungan. FCPF CF pun memiliki PSP atau Permanent Sample Plot untuk menghitung stok karbon di kawasan hutan mangrove ini. "Akan diukur setiap tahun. FCPF mulai mengawasi kawasan ini tahun 2019. Ada 10 titik di lokasi ini yang dipantau dan diukur," tutur Wijaya.

Untuk diketahui, FPCF mengembangkan Proklim Plus sekitar 150 kampung atau desa. Jumlah ini, menurut Wijaya, sudah mewakili sekitar 65 persen dari tutupan hutan yang tersisa, dari total luas tutupan 6,7 juta hektare se-Kaltim.

Proklim Plus 150 desa itu dimulai dengan Padiatapa (Persetujuan Atas Dasar Informasi di Awal Tanpa Paksaan) atau free, prior and informed consent (FPIC). Dari 150 desa itu kemudian diskoring dan hanya diambil 130 desa, sedangkan 20 desa lainnya merupakan purposive atau sengaja.(*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved