Pratikno Bocorkan Kriteria Dewan Pengawas KPK, Antasari Azhar Menguat, Peluang Ahok Ada di Jokowi
Pratikno bocorkan Kriteria Dewan Pengawas KPK, Antasari Azhar menguat, peluang Ahok ada di Jokowi
TRIBUNKALTIM.CO - Pratikno bocorkan kriteria Dewan Pengawas KPK, Antasari Azhar menguat, peluang Ahok ada di Jokowi.
Mensesneg Pratikno membocorkan kriteria Dewan Pengawas KPK yang diinginkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Kriterianya ternyata tak jauh dari Antasari Azhar dan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama BTP atau Ahok.
• Maju Pilpres 2024, Mahfud MD Diprediksi Berpasangan dengan Gubernur yang Dibenci Pendukung Jokowi
• Kabar Buruk Menimpa Ikhwan Zein, Anak Menkopolhukam Mahfud MD, Pengganti Wiranto, Berprofesi Dokter
• Akun Facebook Ini Ungkap Nama Asli Tokoh-tokoh di Cerita Viral Layangan Putus, Ada Pemilik Ammar TV
• Tokoh Jawa Barat Ini Minta Tito Karnavian, Fachrul Razi Ubah Gaya Pakaian PNS Boleh Celana Cingkrang
Diketahui, Jokowi akan menunjuk langsung Dewan Pengawas KPK yang memiliki sejumlah kewenangan strategis.
Isu penunjukan Dewan Pengawas KPK menjadi perbincangan hangat belakangan ini.
Sederat nama-nama penting mencuat ke rana publik akan menduduki posisi tersebut. Diantaranya mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama BTP alias Ahok.
Menteri Sekretaris Negara atau Mensesneg Pratikno buka-bukaan soal Dewan Pengawas KPK atau Komisi Pemberantasan Korupsi.
Pratikno menyebut dewan pengawas nantinya akan lebih banyak diisi oleh ahli hukum.
"Macam-macam.
Tentu saja ahli hukum yang akan banyak ya, tapi juga ada non-hukum, ada dimensi sosialnya muncul," kata Pratikno di Istana KePresidenan, Jakarta, Senin (4/11/2019).
"Tapi belum diputuskan final. Sekarang masih listing lah," sambung Pratikno.
Sosok Antasari Azhar diketahui memiliki latar belakang hukum yang kuat.
Antasari Azhar menghabiskan masa kecilnya di Belitung.
Baru setelah menamatkan pendidikan SD-nya pada tahun 1965, dia melanjutkan pendidikan SMP dan SMA di Jakarta sampai lulus pada tahun 1971.
Dia melanjutkan pendidikannya dengan masuk Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya, Jurusan Tata Negara dan menamatkannya pada tahun 1981.