Di Mata Najwa, Fahri Hamzah Sebut Pembangunan di Papua Tak Bermanfaat untuk Warga, Begini Analisanya
Melalui tayangan Mata Najwa Fahri Hamzah mulanya mengungkapkan kelebihan dan kelemahan Jokowi di periode kedua kepemimpinannya.
TRIBUNKALTIM.CO - Di Mata Najwa, Fahri Hamzah sebut pembangunan di Papua tak bermanfaat untuk warga, begini analisanya.
Mantan Wakil DPR RI, Fahri Hamzah di program acara Mata Najwa mengungkap prediksinya terhadap keberlangsungan kabinet Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin.
Menurut Fahri Hamzah di program acara yang dipandu Najwa Shihab tersebut, para menteri di kabinet baru ini justru menimbulkan keributan baru.
• Kabar Buruk Anies Baswedan, 3 Kepala Daerah Ini Bisa Pengganjal Jadi Presiden RI, Masuk Nominasi LSI
• Ternyata Bukan Ahok BTP, Sandiaga Uno Dikabarkan Pimpin BUMN Sektor Energi Ini, Simak Rekam Jejaknya
• Hasil Pertandingan Indonesia vs China, Kalah 1-2 Ini Penjelasan Pelatih Bambang Warsito
Ia juga menyinggung tentang kontroversi Menteri Agama ( Menag ) Fachrul Razi.
Melalui tayangan Mata Najwa, Rabu (20/11/2019), Fahri Hamzah mulanya mengungkapkan kelebihan dan kelemahan Jokowi di periode kedua kepemimpinannya.
"Saya ini lima tahun membaca Pak Jokowi dari deket sebagai pejabat negara, jadi saya tahu ini orang kekuataannya apa kelemahannya apa," terang Fahri.
"Kelemahannya itu dia enggak tertarik dengan ide besar, itu yang pertama ya," sambungnya.
Fahri Hamzah lantas menyinggung soal pembangunan di Papua.
"Dan karena itu lah saya waktu itu berkali-kali mengatakan harus ada juru bicara daripada pikiran pemerintah, misalkan soal Papua itu," ucapnya.
Meksipun Jokowi sering mendatangi Papua, hal itu disebutnya tak lantas membuat segala permasalahan di Tanah Cendrawasih terselesaikan.
"Kita enggak pernah dengar ide yang solid. Kedatangan Pak Jokowi itu tidak menjelaskan banyak hal kalau dia tidak menjelaskan apa maunya," terang Fahri Hamzah.

Menurutnya, selama ini pembangunan di Papua tak memberikan manfaat apapun untuk warga sekitar.
"Karena kan kemudian yang datang kontroversi, buka jalan orang bilang di Papua sana 'Jalan itu bukan buat kami, tapi jalan itu buat mobil Jakarta yang datang ke sini untuk mengeruk hasil bumi'," ucap Fahri Hamzah.

"Padahal apa salahnya orang bangun jalan? Bagus aja kan karena teori infrastruktur mengatakan di mana banyak jalan di situ kemiskinan hilang."
Ia juga menyebut Jokowi sebagai sosok pemimpin yang kurang senang pada ide-ide besar.