Menikah Itu Murah! Tak Percaya? Simak Solusi Jitu untuk Milenial yang Akan Gelar Resepsi Pernikahan

Menikah Itu Murah! Tak Percaya? Simak Solusi Jitu untuk Milenial yang Akan Gelar Resepsi Pernikahan

SHUTTERSTOCK
Menikah Itu Murah! Tak Percaya? Simak Solusi Jitu untuk Milenial yang Akan Gelar Resepsi Pernikahan 

TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Menikah itu murah! Tak percaya? simak solusi jitu untuk milenial yang akan gelar resepsi pernikahan.

Masalah modal atau biaya untuk menikah kerap menjadi suatu kendala yang acap kali dialami oleh para milenial.

Senior Manager Business Development Sequis Life, Yan Ardhianto Handoyo mengatakan, agar milenial terbebas dari persoalan biaya menikah, pasangan milenial harus memahami tujuan pernikahan itu sendiri karena menikah dan membangun rumah tangga akan selalu berkaitan dengan biaya.

Misalkan saja, nominal biaya yang dibutuhkan, darimana sumber dananya, siapa yang akan membiayai dan sejumlah pertanyaan lainnya mengenai biaya dan anggaran.

"Menikah adalah awal membangun rumah tangga, kehidupan pernikahan justru dimulai setelah pesta resepsi. Oleh sebab itu, biaya pernikahan sebaiknya tidak dibiayai dari utang, masih banyak tahapan kehidupan yang membutuhkan biaya," kata Yan melalui siaran resmi, Kamis (13/2/2020).

Yan mengatakan, pada dasarnya menikah cukup murah, sementara yang membuat mahal adalah karena milenial semakin peduli dengan pencitraan dan penampilan.

“Milenial biasanya mendambakan pernikahan yang modern dan visual. Sebagai contoh, ada beberapa detail yang mungkin tidak pernah terpikirkan sebelumnya di pesta pernikahan era lama," katanya.

Ia mencontohkan, ini mencakup tambahan photobooth dalam resepsi hingga layar LCD untuk penayangan langsung pesta pernikahan yang kini banyak dapat dijumpai pada pesta pernikahan pasangan milenial.

Selain itu, estimasi biaya untuk resepsi pernikahan pun terus meningkat, apalagi resepsi dilakukan di hotel bintang lima di kawasan Jakarta.

Perlu diketahui, pada 2020 biaya pesta di hotel bisa mencapai lebih dari Rp 500 juta.

"Rp 500 juta ini belum termasuk jasa fotografer, photobooth, undangan, souvenir, hantaran dan lainnya," jelas Yan.

Di sisi lain, milenial sangat ingin pernikahannya ditampilkan pada postingan di media sosial.

Hal ini juga semakin berkembang sehingga para milenial tidak mau menikah sekadarnya dan dengan cara konservatif.

“Dengan fakta di atas, dapat kita katakan biaya pernikahan untuk milenial membutuhkan jumlah yang besar," ucapnya.

Fenomena ini bisa menimbulkan polemik bagi mereka yang belum siap secara finansial, beberapa diantaranya menunda pernikahan.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved