TRIBUNKALTIM.CO - Tak hanya lewat batuk, bersin, dan jabat tangan, penularan Virus Corona berpotensi lewat udara, ini peringatan WHO.
Penularan Virus Corona tidak hanya lewat batuk, bersin, sentuhan atau jabat tangan saja.
Virus covid-19 ini juga potensial ditularkan melalui udara.
Pasalnya, virus ini bisa bertahan di udara. Ini peringatan dari WHO.
• Virus Corona Kian Meluas, SBY Singgung Soal Lockdown Kelangsungan Hidup Manusia di Atas Segalanya
• Jumlah Pasien Positif Virus Corona di Indonesia Sudah 227 Orang, Banyak Kasus Belum Terdeteksi?
• Daftar Negara yang Sudah Tetapkan Status Lockdown Imbas Virus Corona, Tak Ada Indonesia
• Cegah Virus Corona Hari Ini Pemkab Kutai Kartanegara Semprot Desinfektan di Wilayah Perkantoran
Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO ) mulai memperhatikan tindakan pencegahan penularan Virus Corona lewat udara bagi para staf medis.
Pertimbangan ini dilakukan setelah sebuah studi baru menunjukkan bahwa Virus Corona dapat bertahan hidup di udara dalam beberapa kondisi.
"Virus ini ditularkan melalui tetesan, atau sedikit cairan, sebagian besar melalui bersin atau batuk," kata Kepala Unit Penyakit Emerging dan Zoonosis WHO, Dr Maria Van Kerkhove sebagaimana dikutip CNBC.
Menurut Kerkhove, menjadi sangat penting bagi para pekerja pelayanan kesehatan untuk menambah tindakan pencegahan ketika mereka bekerja untuk pasien dan melakukan prosedur tersebut.
Para pejabat kesehatan dunia mengatakan, penyakit pernapasan menyebar melalui kontak antar manusia, tetesan saat bersin dan batuk, serta kuman yang tertinggal pada benda mati.
Virus Corona dapat melayang di udara, tetap berada di udara, bergantung pada faktor-faktor lain seperti panas dan kelembaban.
Kondisi tertentu melansir CNBC, Kerkhove mengatakan, para pejabat kesehatan mengetahui beberapa penelitian di sejumlah negara dengan lingkungan yang berbeda di mana covid-19 dapat bertahan.
• Update Terbaru Sebaran Virus Corona, 1 Pasien Positif covid-19 di Kalimantan Timur, Total 227 Kasus
• Daftar Negara yang Sudah Tetapkan Status Lockdown Imbas Virus Corona, Tak Ada Indonesia
Para ilmuwan secara khusus melihat bagaimana kelembaban, suhu, hingga pencahayaan ultraviolet dapat mempengaruhi penyakit ini.
Selain itu, juga berapa lama virus tersebut dapat hidup di permukaan benda yang berbeda, termasuk baja.
Para pejabat kesehatan menggunakan informasi-informasi ini untuk memastikan bahwa pedoman yang dikeluarkan WHO telah sesuai.
"Sejauh ini, kami yakin bahwa pedoman yang kami miliki sesuai," kata Kerkhove.
Memakai masker N95 Mereka merekomendasikan para staf medis memakai masker N95 untuk menyaring sekitar 95 persen dari semua partikel cair dan udara yang ada.
"Di fasilitas-fasilitas layanan kesehatan, kami memastikan para petugas menggunakan tindakan pencegahan standar tanpa pengecualian," tambah Kerkhove.
Sementara, Direktur Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) AS, Robert Redfield mengatakan kepada Kongres bahwa pihaknya secara agresif mengevaluasi berapa lama covid-19 dapat bertahan, terutama di suatu permukaan.
"Pada tembaga dan baja, sangat tipikal, yaitu sekitar dua jam," kata Redfield.
Sementara, di permukaan lain seperti kardus dan plastik, akan bertahan lebih lama.
Kemudian, secara terpisah, Direktur Jenderal WHO, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pada hari Senin (16/3/2020) lalu bahwa ada peningkatan cepat kasus covid-19 dalam seminggu terakhir.
"Kami memiliki pesan sederhana untuk semua negara: uji, uji, uji. Uji setiap kasus yang dicurigai.
Jika positif, lakukan isolasi dan cari tahu dengan siapa saja mereka melakukan kontak dari dua hari sebelum mereka menunjukkan gejala dan uji juga orang-orang tersebut," kata Tedros.
Jumlah Pasien Positif Virus Corona di Indonesia Sudah 227 Orang, Banyak Kasus Belum Terdeteksi?
Saat ini jumlah pasien positif terjangkit Virus Corona ( covid-19 ) di Indonesia terus meningkat.
Sudah 227 orang yang dinyatakan positif Virus Corona hingga Rabu (18/3/2020) malam.
Dari jumlah tersebut, kasus positif Virus Corona paling banyak muncul di wilayah DKI Jakarta.
Sementara itu, didugamasih banyak kasus covid-19 yang belum terdeteksi.
Juru Bicara Pemerintah untuk covid-19 Achmad Yurianto memberikan keterangan terkait upaya yang dilakukan pemerintah untuk menangani penyebaran Virus Corona.
Persiapan itu termasuk menambah daftar rumah sakit rujukan yang dapat menerima pasien terjangkit Virus Corona.
Sejauh ini sudah ada 132 rumah sakit yang siap menangani kasus virus yang menyerang organ pernapasan manusia ini.
Menurud Achmad Yurianto, hal tersebut sesuai arahan Presiden Joko Widodo.
Fasilitas kesehatan yang disiapkan meliputi rumah sakit milik TNI, Polri, dan BUMN.
“Sesuai dengan arahan yang disampaikan oleh presiden bahwa 109 RS milik TNI, 53 RS Polri, dan 65 RS BUMN sudah siap untuk melaksanakan perawatan penderita covid-19,” kata Achmad Yurianto, dikutip dari laman resmi sehatnegeriku.kemkes.go.id, Selasa (17/3/2020).
• Masa Tanggap Darurat Virus Corona, Segini Dana yang Disediakan Pemkab Berau
• Lakukan Uji Klinis, China Sebut Obat Flu Asal Jepang Efektif Atasi Virus Corona
• Cegah Virus Corona, Begini Reaksi Dinas Perhubungan Kalimantan Utara
Satu rumah sakit milik BUMN, yakni RS Pertamina, menyediakan seluruh ruangannya untuk menampung pasien kasus Virus Corona.
Achmad Yurianto menjelaskan penambahan rumah sakit rujukan itu mempertimbangkan jumlah pasien yang terus bertambah.
Ia menduga satu penyebab jumlah pasien meningkat tajam adalah karena tingkat mobilitas yang tinggi di wilayah DKI Jakarta.
Seperti diketahui, pemerintah telah mengimbau agar masyarakat mengurangi kegiatan di luar ruangan agar meminimalisasi interaksi dengan orang lain.
Virus asal Wuhan, China tersebut diketahui mudah menular antarmanusia melalui kontak langsung.
“Dari 172 ini terbanyak di DKI. Kita maklumi bahwa pintu gerbang masuk (orang dari berbagai daerah) ke DKI cukup besar," jelas Achmad Yurianto.
"Kemudian mobilitas penduduk sangat tinggi, dan kemungkinan terjadinya kontak dari kasus-kasus positif yang kita dapatkan juga cukup besar,” lanjut dia.
Penelusuran kontak pasien positif juga perlu dilakukan mengingat mudahnya virus tersebut menular.
Achmad Yurianto menjelaskan masih banyak kasus terduga penderita Virus Corona yang belum terdeteksi.
Pasalnya masa inkubasi virus terjadi selama 14 hari.
Selama masa itu pula, terduga penderita Virus Corona dapat menularkan ke orang lain.
“Dari seluruh kasus ini sudah barang tentu yang kita curigai tidak seluruhnya kami rawat di RS," kata Achmad Yurianto.
Ia lalu mengimbau agar masyarakat secara sadar melakukan karantina diri dengan tetap tinggal di rumah dan membatasi interaksi langsung dengan orang lain.
"172 pasien adalah kasus yang dirawat di RS, sementara ada puluhan lagi yang hasilnya masih negatif tapi gejalanya tidak terlalu berat kami minta melakukan self isolated (karantina diri) di rumah,” tutupnya.
IKUTI >> Update Virus Corona
(Tribunnes/Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ada Potensi Penularan Virus Corona Lewat Udara, Ini Peringatan WHO"