Virus Corona
Pandemi Virus Corona di Balikpapan, Pasokan Aman tak Panic Buying, Konsumen Maxi Swalayan Meningkat
Presiden Jokowi ( Joko Widodo ) mengumumkan adanya dua warga negara Indonesia positif terjangkit Virus Corona
Penulis: Heriani AM | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Pengumuman pandemi Virus Corona masuk ke Indonesia menimbulkan beragam reaksi. Banyak warga yang panik, sehingga panic buying tak terelakkan.
Dan panic buying atau pembelian karena panik atau 'penimbunan berdasarkan rasa takut' adalah tindakan membeli barang dalam jumlah besar untuk mengantisipasi suatu bencana.
Setelah bencana terjadi, atau untuk mengantisipasi kenaikan maupun penurunan harga.
Memborong sejumlah barang secara besar-besaran atau panic buying terjadi di sejumlah negara, seperti Tokyo, Hong Kong, dan Australia.
Begitupun di Indonesia, sejumlah daerah juga mengalami hal serupa.
BACA JUGA:
• UPDATE Virus Corona di Indonesia, 24 Maret Melonjak 686 Kasus, Pertama di NTB dan Sumatera Selatan
• UPDATE Virus Corona di Balikpapan, Penanggulangan Covid-19, Serap Hampir Seluruh Dana KLB Pemkot
Itu terjadi setelah Presiden Jokowi ( Joko Widodo ) mengumumkan adanya dua warga negara Indonesia positif terjangkit Virus Corona atau kini dikenal dengan nama virus Covid-19.
Kekhawatiran masyarakat dengan memborong sejumlah barang secara besar-besaran itu, rupanya tidak terjadi di Kota Balikpapan.
Semua bahan pokok sejauh ini aman.
Hanya pasokan gula saja agak menipis.
"Penjualan paling laris itu adalah sembako dan sabun-sabunan,” Direktur Maxi Swalayan, Soeny Yoewono, Selasa (24/3/2020).
Ia menyebut, tidak ada panic buying oleh warga kota. Hanya saja penjualan mengalami kenaikan 20 persen.
Soeny menyebut, peningkatan penjualan tersebut terjadi sejak Presiden Joko Widodo mengumumkan ada warga tanah air yang positif terjangkit Virus Corona.
Pun tidak ada kenaikan harga yang signifikan karena adanya peningkatan penjualan.
Harga gula juga tidak melonjak tajam, kini dibanderol Rp 16.700 per kilogramnya.