Virus Corona

Pasien Virus Corona Bertambah Ratusan per Hari, Ketum IDI Kritisi Pengawasan Social Distancing

Pasien positif Virus Corona bertambah ratusan per hari, Ketum IDI kritisi pengawasan social distancing.

Penulis: Rita Noor Shobah | Editor: Rafan Arif Dwinanto
(covid19.go.id)
Pasien Virus Corona Bertambah Ratusan per Hari, Ketum IDI Kritisi Pengawasan Social Distancing 

TRIBUNKALTIM.CO - Pasien positif Virus Corona bertambah ratusan per hari, Ketum IDI kritisi pengawasan social distancing.

Jumlah pasien positf Virus Corona di Indonesia tiap hari mengalami kenaikan yang signifikan.

Pertumbuhan pasien positif Virus Corona atau covid-19 yang mencapai 100 orang per hari, kian mengkhawatirkan.

Diketahui, jumlah pasien positif Virus Corona di Indonesia sudah menyentuh angka 893 orang per Kamis 26 Maret 2020.

UPDATE Virus Corona di Tarakan, 26 Maret 1 PDP Tambahan Punya Riwayat Perjalanan ke Sulawesi Selatan

Virus Corona di Kutai Kartanegara, Punggawa Mitra Kukar Ramai-ramai Tinggalkan Tenggarong

Tak Perlu Lockdown, Indonesia Tiru Cara Vietnam Berperang Lawan Corona

Cara Membersihkan HP Agar Terhindar dari Virus Corona, Siapkan Tisu dan Alkohol 70 Persen!

PB IDI pun angkat bicara mengenai kebijakan Presiden RI  Joko Widodo atau Jokowi yang menolak lockdown.

Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia ( PB IDI) Daeng M Faqih mengkhawatirkan jumlah pasien positif covid-19 di Indonesia yang terus meningkat.

Sebab, pertumbuhan pasien ini telah mencapai angka ratusan per hari dan dikhawatirkan dapat membuat rumah sakit kolaps.

"Ini kelipatannya bukan 1-2 lagi, tapi sudah berapa kali lipat ini.

Ratusan ini.

Ngeri itu kalau tiap hari begitu," kata Daeng kepada Kompas.com, Kamis (26/3/2020).

UPDATE Virus Corona di Indonesia
UPDATE Virus Corona di Indonesia (Kolase TribunKaltim.co / freepik.com)

Bikin Heboh, Plastik Dibuka & Jenazah PDP Virus Corona Dicium Keluarga, Ini Tanggapan Ahli

"Kalau sampai ribuan kolaps itu rumah sakit itu.

Kalau kapasitas tidak mencukupi siapa yang mau merawat?" imbuh dia.

Daeng menghargai sikap Pemerintah yang tidak ingin menerapkan kebijakan lockdown seperti negara lain.

Sebagai gantinya, Pemerintah mengimbau agar masyarakat menerapkan social distancing guna menekan penyebaran Virus Corona di masyarakat.

Namun, ia menambahkan, kebijakan itu tidak bisa sekadar imbauan.

Namun diperlukan pengawalan dan pengawasan secara ketat dari aparat keamanan dan aparat Pemerintahan agar kebijakan social distancing ini dapat berhasil.

"Social distancing ini harus ada yang ngawasi, siapa itu?

Tidak cukup petugas kesehatan, karena petugas kesehatan sudah menjadi garda terdepan di perawatan," tegasnya.

Selain melarang orang berkumpul, ia menambahkan, pengawasan ketat juga harus dilakukan terhadap orang yang pernah melakukan kontak dekat dengan pasien positif.

Mencegah Penyebaran Virus Corona, Mulai Besok Semua Masjid di Kukar Meniadakan Salat Jumat

Jumlah Kematian Pasien Corona Menurun, Ilmuwan Peraih Nobel Prediksi Covid-19 Berakhir Lebih Cepat

Namun diminta untuk isolasi diri di rumah.

Sebab, meski orang tersebut dalam kondisi sehat karena memiliki imunitas yang baik, tetapi dia masih dapat menjadi carrier bagi Virus Corona tersebut.

Oleh karena itu, harus ada petugas keamanan yang mengawasi agar orang tersebut benar-benar tidak ke luar rumah.

Paling tidak selama dua pekan sejak isolasi dimulai.

"Kalau itu dikerjakan rantai penularannya bisa diputus segera," ujarnya.

Untuk diketahui, saat ini jumlah pasien positif covid-19 mencapai 893 kasus per 26 Maret 2020.

Para pekerja medis membawa seorang pasien di bawah perawatan intensif ke rumah sakit sementara Columbus Covid 2 yang baru dibangun pada 16 Maret 2020 untuk para pasien coronavirus di Gemelli di Roma. Wabah Virus Corona di Italia Makin Parah, Orang Berusia 80 ke Atas akan Dibiarkan Mati jika Kondisinya Kritis.
Para pekerja medis membawa seorang pasien di bawah perawatan intensif ke rumah sakit sementara Columbus Covid 2 yang baru dibangun pada 16 Maret 2020 untuk para pasien coronavirus di Gemelli di Roma. Wabah Virus Corona di Italia Makin Parah, Orang Berusia 80 ke Atas akan Dibiarkan Mati jika Kondisinya Kritis. (ANDREAS SOLARO / AFP)

Tips Dokter Spesialis Paru

Dokter Achmad Gozali memilih cuci tangan puluhan kali dalam jangka satu jam agar tidak tertular covid-19.

Hal tersebut ia ceritakan di akun Instagram @aigozali06 pada Jumat (20/3/2020).

Di unggahan di Instagram terlihat dokter Gozali mengenakan alat perlindungan diri (APD).

Sosok dokter Gozali adalah satu salah satu dokter yang merawat pasien covid-19 di Lampung.

Ia adalah Dokter Spesialis Paru dan pernafasan yang membuka praktik di Klinik Khusus Paru-paru dan Pernafasan Medina di Bandar Lampung.

Saat dihubungi Kompas.com melalui pesan Instagram.

Gozali bercerita jika istrinya sedang hamil dan mereka sedang menantikan kelahirannya anaknya.

Ia merasa khawatir jika menjadi carrier (pembawa) virus dan menularkan ke istri dan pasien yang ia temui saat praktik.
“Bagaimana jika saya tidak ketularan, tapi saya jadi karier (pembawa).

Para Ahli Perkirakan Krisis Corona Akan Berakhir di Waktu Ini, Swedia Terapkan Solusi Baru Pandemi

Pandemi Corona di Penajam Paser Utara, Kapolres PPU dan Ketua MUI Imbau Warga Patuh Berdiam di Rumah

Akan Gelar Resepsi Pernikahan Saat Pandemi Corona, Kapolsek Pulau Derawan Berau Lakukan Ini

Cegah Corona, Anies Baswedan Larang Warga Tinggalkan Jakarta Jangan Memikirkan Diri Sendiri

Padahal istri sedang hamil di rumah dan kami sedang menantikan anak kami lahir di tengah pandemi ini," kata dokter Gozali.

Ia mengakui setiap pagi merasa ketakutan pasien apa yang akan ia temui saat praktik.

Dan bagaimana jika ia tertular atau menjadi carrier sedangkan kondisi istrinya sedang hamil.

“Betul ga usah panik tapi bohong aja kalau ga ada rasa takut terutama di kami para staf medis.

Gw sebagai salah satu garda terdepan yang ngehadepin covid-19 (dengan udah ada kasus positif di Lampung),” tulis dokter Gozali dalam unggahannya.

Ia juga menulis, "Sampai kapan ini semua berakhir, dan masih banyak lagi.”

IKUTI >> Update Virus Corona

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pasien Corona Capai Ratusan per Hari, IDI Sebut RS Bisa Kolaps".

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved