Virus Corona
Sebut 283 Warga Dikubur Ala Jasad Covid-19, Fakta Lain di Balik Pernyataan Anies Baswedan Terungkap
Saat umumkan ada 283 warganya yang dimakamkan ala jenazah covid-19, data yang disampaikan Anies Baswedan berbeda jauh dengan data pemerintah pusat
TRIBUNKALTIM.CO - Baru-baru ini, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan hal yang berbeda dari data yang disampaikan pemerintah pusat.
Dalam konferensi pers yang berlangsung di Balaikota Jakarta pada Senin (30/3/2020), Anies Baswedan menyatakan bahwa ada 283 orang Jakarta meninggal dunia sejak tanggal 6-29 Maret 2020.
Di hari yang sama, data yang disampaikan Anies Baswedan ini berbeda jauh dengan data pemerintah pusat.
Juru bicara pemerintah terkait virus Corona, Achmad Yurianto menyebutkan bahwa hingga, Senin (30/3/2020) cuma ada 1.414 kasus orang positif covid-19 di Indonesia, 122 orang meninggal dunia, dan 75 pasien dinyatakan sembuh.
• Artis yang 5 Hari Lalu Positif Corona Ini Akhirnya Sembuh Tanpa Dirawat di RS, Cuma Konsumsi Ini
• Jika Darurat Sipil covid-19 Berlaku, Prabowo Subianto dan Tito Karnavian Jadi Pembantu Utama Jokowi
• Pembelaan Walikota Surabaya Risma Setelah WHO Ungkap Disinfektan Berbahaya Bagi Tubuh Manusia
• Di Kalimantan, Pasien Positif Virus Corona Ini Meninggal Setelah Dinyatakan Negatif oleh Dokter
Ternyata belum dinyatakan positif terinfeksi virus Corona
Meski belum dipastikan positif terinfeksi atau tidak, ratusan orang tersebut rupanya dimakamkan menggunakan protokol pemakaman jenazah covid-19.
Anies menyatakan bahwa Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta mencatat 283 jasad dimakamkan kurang dari 4 jam selepas wafat, dibungkus plastik, menggunakan peti, dan petugas pemakamannya mengenakan alat pelindung diri (APD).
Meski begitu, ratusan jenazah tersebut belum terkonfirmasi apakah positif virus Corona (covid-19).
"Artinya ini adalah mungkin mereka-mereka yang belum sempat dites dan tidak bisa disebut positif atau sudah dites belum ada hasilnya kemudian wafat," ujarnya dalam kanal YouTube Kompas TV.
Sambil memaparkan data statistik jumlah warga Jakarta yang meninggal tersebut, suara Anies pun mendadak bergetar.
"(Data) 283 itu bukan angka statistik. Itu adalah warga kita yang bulan lalu sehat... Yang bulan lalu bisa berkegiatan."