Virus Corona
Kasus Virus Corona di Wilayah Anies Baswedan Angka Kematian Lebih Tinggi dari yang Sembuh di Jakarta
Kasus Virus Corona covid-19 di wilayah Anies Baswedan angka Kematian lebih tinggi dari yang sembuh, jumlah meninggal dunia capai 90 orang.
TRIBUNKALTIM.CO - Update Kasus Virus Corona covid-19 di wilayah Anies Baswedan angka Kematian lebih tinggi dari yang sembuh, jumlah meninggal dunia capai 90 orang.
Di Jakarta, angka kematian akibat Virus Corona alaias covid-19 lebih tinggi dari jumlah pasien yang sembuh.
Tercatat ada 90 orang meninggal dari total 816 kasus positif Virus Corona di wilayah Anies baswedan.
Sedangkan jumlah pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 51 orang.
Sementara itu melansir Kompas.com, dari total kasus positif covid-19, alamat 543 orang sudah diketahui, sementara tempat tinggal 273 pasien lainnya masih belum diketahui.
Kelurahan tempat tinggal 543 pasien tersebut bisa dilihat melalui peta sebaran yang ditampilkan dalam situs web.
• Permintaan Anies Baswedan Ditolak Jokowi, Gubernur Jakarta Janji Lakukan Ini Lawan Virus Corona
• Di ILC Pedagang Curhat ke Ridwan Kamil Ingin Mudik, Gubernur Jabar Janji Titipkan ke Anies Baswedan
• Anies Baswedan Curhat Kewenangannya Terbatas Cegah Virus Corona di Jakarta, Tak Boleh Lockdown
Dilihat Kompas.com pada Kamis (2/4/2020), tempat tinggal 543 pasien itu tersebar di 177 kelurahan di lima kota di Jakarta.
Hanya Kabupaten Kepulauan Seribu yang tidak dilaporkan ada kasus.
Pemakaman Jenazah Sesuai Protokol
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta mencatat 283 pemakaman jenazah dengan protokol pemulasaran jasad pasien covid-19.
Data itu dicatat dalam kurun waktu tak sampai sebulan, yakni pada rentang 6-29 Maret 2020.
Sebanyak 283 jasad itu dikebumikan kurang dari 4 jam selepas wafat, dibungkus plastik, menggunakan peti, dan petugas pemakamannya mengenakan alat pelindung diri (APD).
"Sejak tanggal 6 (Maret 2020), itu mulai ada kejadian pertama, sampai tanggal 29 (Maret 2020) itu sudah 283 kasus," ujar Anies Baswedan dalam konferensi pers di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (30/3/2020).
Anies Baswedan berujar, belum tentu semua jasad yang dimakamkan itu merupakan pasien covid-19.
Sebagian mungkin masih berstatus suspect (dicurigai) covid-19, karena belum dites atau hasil tes belum rilis saat meninggal.