Virus Corona

Pasien Virus Corona yang Diumumkan Jokowi Bukan Tertular Warga Jepang, Pakar Ungkap Fakta Sebaliknya

Pasien Virus Corona yang diumumkan Jokowi bukan tertular warga Jepang, Pakar Epidemologi ungkap fakta sebaliknya

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto
Kompas TV
Dinyatakan Sembuh, Pasien Corona Bagikan Tips tak Terserang Virus 'Please Jangan Panik' 

TRIBUNKALTIM.CO - Pasien Virus Corona yang diumumkan Jokowi bukan tertular warga Jepang, Pakar Epidemologi ungkap fakta sebaliknya.

Awal Maret lalu, Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersama Menkes Terawan Agus Putranto mengumumkan dua kasus pertama Virus Corona di Tanah Air.

Kala itu, Jokowi menyebut pasien 01 dan 02 tertular dari warga Jepang yang ternyata positif covid-19.

Namun, Pakar Epidemologi dari Universitas Indonesia justru mengungkap fakta sebaliknya.

Justru warga Jepang tersebut yang terinfeksi saat berada di Jakarta, di wilayah yang dipimpin Anies Baswedan.

Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono memprediksi penularan Virus Corona ( covid-19) sudah terjadi di Indonesia sejak Januari hingga Februari 2020.

Bukan ke Anies Baswedan, Jokowi Justru Minta Kapolri Idham Azis Pastikan Program Ini Berjalan di DKI

Mengejutkan! Stafsus Ungkap Kondisi Budi Karya Usai Disebut Sembuh dari Corona, Ternyata Belum Pasti

DIREKAM & VIRAL, Detik-detik Polisi Pungli lalu Ludahi Pengendara Mobil di Medan, Begini Nasibnya

Oleh karena itu, ia menyangsikan kasus pasien 1 dan 2 terjangkit covid-19 karena tertular dari warga negara Jepang yang berdomisili di Malaysia.

Pasien 1 dan 2 diduga positif covid-19 setelah melakukan kontak fisik dengan warga negara Jepang tersebut.

"Makanya kasus yang ditemukan pada bulan Maret itu, orang masih nyangkal, oh itu orang Jepang yang bawa.

Salah, orang Jepang itu tertular di Jakarta," kata Pandu pada Kompas.com, Senin (13/4/2020).

"Ketika dia pulang demam, sakit diperiksa sudah covid-19.

Bukan dua orang pertama yang dilaporkan itu tertular dari orang Jepang, keliru," sambungnya.

Menurut Pandu, sejak Januari-Februari lalu sudah terdapat banyak laporan pasien bergejala covid-19.

Namun, kala itu pemeriksaan laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan belum siap dalam mendeteksi covid-19.

Sehingga hasil yang dikeluarkan selalu negatif.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved