Breaking News

Virus Corona

Hal yang Paling Dikhawatirkan Jusuf Kalla Terkait Mudik dan Penanganan Virus Corona di Indonesia

Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) buka-bukaan tentang hal yang paling dikhawatirkan terkait mudik dan penanganan Virus Corona atau covid-19

Editor: Syaiful Syafar
TRIBUNNEWS/DANY PERMANA
Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia Jusuf Kalla (JK) memberikan sambutan dalam acara peluncuran program DMI penataan akustik masjid di halaman Masjid Istiqlal, Jakarta, Minggu (26/1/2014). Terbaru, JK bicara bersama Ustadz Abdul Somad mengungkap hal yang paling dikhawatirkan terkait mudik dan penanganan Virus Corona atau covid-19 di Indonesia, Selasa (14/4/2020). 

TRIBUNKALTIM.CO - Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) buka-bukaan tentang hal yang paling dikhawatirkan terkait mudik dan penanganan Virus Corona atau covid-19 di Indonesia.

Jusuf Kalla (JK) mengungkapkan hal itu dalam obrolan bersama Ustadz Abdul Somad alias UAS yang disiarkan secara live di channel YouTube, Selasa (14/4/2020) malam.   

Menurut JK, hal yang paling mengkhawatirkan dirinya adalah jika penanganan covid-19 ini berlangsung lambat.

"Apabila penyelesaiannya lambat, akibatnya kepanikan masyarakat," ungkap JK.

Jusuf Kalla menyebut masalah sosial akan semakin melebar jika penanganan Virus Corona di Indonesia tidak ditangani secara cepat.

"Orang menganggur, tidak kerja, kemiskinan yang banyak. Secara bersamaan ekonomi kita rusak, bisa mengakibatkan hal lain, perilaku masyarakat contohnya. Maka kita harus berupaya keras agar tidak menjalar jauh virus ini," ujar Jusuf Kalla.

Kelakar Ustadz Abdul Somad (UAS) saat Jusuf Kalla (JK) Jawab Perbandingan Konflik Ras dengan Corona

Jawab Pertanyaan Ustadz Abdul Somad (UAS), Jusuf Kalla: Adzan di Masjid Harus Tetap Ada saat Corona

Jusuf Kalla Tulis Puisi Berjudul Corona Virus, Semua Bermula dari Wuhan

Ketua Dewan Masjid Indonesia ( DMI) ini berharap para pengurus masjid, tokoh agama, alim ulama bisa turun tangan membantu pemerintah untuk mendinginkan suasana.

"Selalu memperingatkan masyarakat. Masjid mempunyai kemampuan untuk menjangkau masyarakat, harus diperingatkan terus. Kepada dai, dakwah tentu juga diperlukan agar tetap mendisiplikan masyarakat tentang aturan kesehatan yang baik," imbuhnya.

Ustadz Abdul Somad juga sempat bertanya perihal budaya mudik saat lebaran.

"Ke depan kemungkinan makin banyak penyebaran ( Virus Corona) karena orang akan pulang kampung. Yang bekerja harian mereka akan pulang kampung karena Ramadhan dan Idul Fitri. Satu sisi kalau dia tidak pulang di kota tempat dia tinggal tidak hidup, kalau dia pulang dia juga akan membawa virus, apa solusinya pak JK?" tanya UAS.

"Solusinya bantuan sosial pemerintah atau masyarakat. Berikan berasnya, dana bantuan tunainya, dan Presien Jokowi sudah instruksikan minggu ini keluar," jawab Jusuf Kalla.

Pernah Tangani Flu Burung, Jusuf Kalla Beber Faktor Kunci Tekan Kasus Virus Corona, Berkejaran Waktu

Lebih lanjut, Ketua Palang Merah Indonesia ( PMI) ini juga mengatakan, soal puasa atau lebaran bisa di mana saja. Tidak mesti harus selalu pulang kampung.

JK punya pertimbangan sendiri soal itu.

Yang ditakutkan, kata JK, arus mudik yang berjalan masif tidak hanya berimbas pada penularan penyakit, tapi juga ketahanan pangan.

"Katakanlah biasanya mudik itu 25 juta orang, 10 persen saja mudik maka sudah 2 juta orang. Satu persen saja yang positif itu 25 ribu. Kalau 25 ribu itu menyebarkan lagi bisa jadi berapa?"

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved