Potensi Penularan Covid-19 dari Kluster Gowa Tinggi, Walikota Bontang Akui tak Bisa Berbuat Banyak
Kluster Ijtima Gowa meledak di berbagai daerah di Kaltim, tak terkecuali Bontang. Faktanya ada 3 alumnus Ijtima Gowa asal Bontang terkonfirmasi posit
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani |
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Kluster Ijtima Gowa meledak di berbagai daerah di Kaltim, tak terkecuali Bontang.
Faktanya ada 3 alumnus Ijtima Gowa asal Bontang terkonfirmasi positif terjangkit Virus Corona atau covid-19.
Tim Gugus Percepatan covid-19 berjibaku melakukan tracing, tak hanya kepada mereka namun warga yang pernah kontak erat.
Dua di antaranya pulang ke Bontang menggunakan KM Egon, tiba di Pelabuhan Loktuan Bontang pada 28 Maret 2020 lalu.
Dari data yang dihimpun Tribunkaltim.co, penumpang kapal KM Egon kala itu berjumlah 207 orang, sebanyak 96 penumpang di antaranya warga Bontang, Kalimantan Timur.
Dari data tersebut potensi penularan bisa dikatakan tinggi lantaran kontak dengan 2 kasus konfirmasi positif covid-19 di Bontang sangat mudah terjadi selama di kapal.
Belum lagi, ketiganya mengaku tetap melakukan aktivitas ibadah di masjid, yang notabene kontak dengan orang lain.
Walikota Bontang, Neni Moerniaeni mengatakan, pihaknya melalui Tim Gugus Percepatan covid-19 telah melakukan tracing terhadap siapa pun yang melakukan kontak dengan pasien terkonfirmasi positif covid-19.
Kendati demikian, Neni Moerniaeni mengaku tak bisa berbuat banyak sementara ini. Pemerintah hanya bisa mengimbau agar siapa pun yang merasa pernah kontak, melapor dan melakukan isolasi mandiri di rumah.
"Nanti kalau ada rapid test, kita lakukan tes rapid. Sekarang kita belum bisa ngapa-ngapain," katanya.
"Sekarang yang bisa kita lakukan, memberikan informasi, karantina di rumah masing-masing. Jaga jarak, pakai masker. Ada rapid test, kita rapid test," imbuhnya.
• 69 Kasus Virus Corona di Kaltara, Nunukan dan Tarakan Juga Berpeluang Jadi Daerah Transmisi Lokal
• Hati-hati Virus Corona Bisa Bertahan di Baju, Begini Perlakukan Pakaian Saat dari Luar Rumah
Demi keamanan dan kebaikan bersama, masyarakat diminta patuh untuk melapor, isolasi mandiri, social distancing/physical distancing, jaga jarak, hindari keramaian, wajib pakai masker ketika keluar rumah.