Virus Corona

Dituduh Khofifah Lambat, Anak Buah Risma Tak Tinggal Diam, Suruh Gubernur Jatim Tanya ke Sampoerna

Dituduh Khofifah lambat, anak buah Risma tak tinggal diam, suruh Gubernur Jatim tanya ke Sampoerna

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Amalia Husnul A
Kolase TribunKaltim.co / TribunJatim
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa soroti lonjakan kasus Virus Corona di wilayah Risma 

TRIBUNKALTIM.CO - Dituduh Khofifah lambat, anak buah Risma tak tinggal diam, suruh Gubernur Jatim tanya ke Sampoerna.

Merebaknya Virus Corona atau covid-19 di pabrik Sampoerna memicu masalah baru.

Dua kepala daerah yakni Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Walikota Surabaya Tri Rismaharini atau Risma dikabarkan tak akur.

Semua bermula dari tudingan Khofifah Indar Parawansa yang menyebut Pemkot Surabaya lambat merespon kasus di pabrik Sampoerna.

Direktur Utama RSU dr Soetomo Surabaya dr Joni Wahyuhadi mengatakan, 34 pegawai pabrik rokok Sampoerna di Surabaya, Jawa Timur, positif terinfeksi covid-19 atau Virus Corona.

Risma Bongkar 2 Kesalahan Penyebab 34 Karyawan Pabrik Sampoerna Positif Virus Corona, Kluster Baru?

Dua Kementrian di Pemerintah Jokowi Ini Kompak Bela Masuknya 500 TKA China, Alasannya Mengejutkan

Heboh Sosok Keluarga Miskin Ini Tolak Bansos Pemerintah Jokowi, Tuhan Kasih Saya 10 Jari untuk Usaha

"Dari 46 pegawai yang diswab, 34 positif covid-19," kata Joni di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (1/5/2020).

Hasil tersebut, menurut Joni, mengejutkan pihak rumah sakit.

Pasalnya, dimungkinkan jumlah itu bertambah saat hasil tes gelombang kedua keluar.

"Gelombang kedua sisanya baru melakukan tes swab Jumat dan paling cepat Sabtu hasilnya baru keluar," ujar Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Penanganan covid-19 Jawa Timur ini.

Gubernur Khofifah tuding Pemkot Surabaya lambat

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyayangkan lambannya respon dari Pemerintah Surabaya terkait kasus tersebut.

Menurut Khofifah Indar Parawansa, kasus tersebut sudah dilaporkan oleh pihak Sampoerna ke Dinas Kesehatan Surabaya pada 14 April lalu.

Tepatnya saat ada dua pegawainya yang meninggal dunia.
"Mungkin tidak detil informasinya.

Jika laporannya detil mungkin akan melalukan respons cepat," kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (1/5/2020) malam.

Khofifah Indar Parawansa menambahkan, dalam kondisi seperti ini merespons layanan akan berdampak positif pada penanganan covid-19.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved