Breaking News

Virus Corona

Cegah Penularan Virus Corona, Produk Rokok Sampoerna Ditarik Pasaran? Khofifah: Sudah Pertimbangkan

Cegah penularan Virus Corona, produk rokok Sampoerna ditarik pasaran? Khofifah Indar Parawansa: Sudah dipertimbangkan

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Kolase TribunKaltim.co / TribunJatim dan infocovid19.jatimprov.go.id
Jelang PSBB Surabaya dan sekitarnya, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa soroti angka kematian akibat Virus Corona di Jawa Timur 

TRIBUNKALTIM.CO - Cegah penularan Virus Corona, produk rokok Sampoerna ditarik pasaran? Khofifah Indar Parawansa: Sudah dipertimbangkan

Terpaparnya puluhan karyawan di pabrik rokok Sampoerna di Surabaya berbuntut panjang.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sudah memertimbangkan menarik produk rokok Sampoerna dari pasaran.

Hal ini demi mencegah penularan Virus Corona atau covid-19 dari rokok yang terpapar droplet.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menindaklanjuti ditemukannya 34 karyawan pabrik rokok Sampoerna yang positif menderita Virus Corona (  covid-19).

Sebelumnya diketahui sebanyak 100 karyawan pabrik Sampoerna yang melakukan tes swab di RSU dr Soetomo Surabaya dalam dua gelombang.

 Kabar Gembira! Waktu covid-19 Hilang dari Indonesia Mengerucut Juni, Tapi Ada Syarat Harus Dipenuhi

 Terungkap Siapa Sebenarnya Sosok Nenek dalam Video Viral Parodi Teh THR, Simak 5 Faktanya

 Grebek Istri Sedang Berselingkuh di Kos-kosan, Suami Malah Minta Keduanya Menikah

Pada gelombang pertama yang diikuti 46 orang, sebanyak 34 orang positif covid-19.

Dilansir TribunWow.com, Khofifah menanggapi isu penarikan produk rokok yang diproduksi Sampoerna.

Seperti diketahui, droplet yang keluar dari penderita Virus Corona dapat bertahan hidup selama beberapa jam pada permukaan benda tertentu.

"Virus ini bisa hidup berapa jam di jenis item tertentu," papar Khofifah Indar Parawansa, dikutip dari Kompas TV, Minggu (3/5/2020).

Khofifah menyebutkan dirinya akan berusaha memprioritaskan keamanan konsumen.

"Pada posisi seperti ini, secara teoretik, saintifik, sebetulnya kita sudah sempat melakukan telaah," papar Khofifah.

"Hal ini juga ada pendekatan sosiologis dan psikologis," tambah dia.

Menurut dia, secara psikologis masyarakat tentu akan khawatir dengan produk yang dikonsumsi saat mengetahui karyawannya ada yang positif Corona.

"Ketika kemudian masyarakat terkonfirmasi dari perusahaan tertentu, kemudian ada droplet misalnya, yang waktu itu dikerjakan oleh karyawan," terangnya.

Sumber: TribunWow.com
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved