Ramadhan

Bagaimana Hukumnya Menjalankan Shalat Ied Idul Fitri Sendirian di Rumah, Apakah Tetap Sah?

Pelaksanaan Shalat Ied biasanya dilakukan secara berjamaah di lapangan terbuka atau Masjid.

gulalives.co
ILUSTRASI Bagaimana Hukumnya Menjalankan Shalat Ied Idul Fitri Sendirian di Rumah, Apakah Tetap Sah? 

TRIBUNKALTIM.CO - Salah satu momen yang ditunggu-tunggu saat Idul Fitri adalah Shalat Ied.

Pelaksanaan Shalat Ied biasanya dilakukan secara berjamaah di lapangan terbuka atau Masjid.

Namun karena adanya pandemi virus Corona tahun ini kemungkinan besar Shalat Ied tak bisa dilaksanakan di Masjid ataupun lapangan terbuka 

Pelaksanaan Shalat Idul Fitri maklum diketahui selalu dikerjakan secara berjamaah baik di masjid maupun di lapangan.

Namun situasi berbeda ketika Pandemi covid-19 belum berakhir saat Idul Fitri nanti tiba, umat Islam mengalami kendala untuk melaksanakannya secara berjamaah baik di Masjid/Musholla maupun lapangan.

Upaya pencegahan menularnya wabah dan demi menjaga keselamatan jiwa manusia menjadi alasan shalat Idul Fitri dilaksanakan secara mandiri atau sendirian di rumah masing-masing.

 Pintu Ampunan Dibuka Seluas-luasnya, Ini Keutamaan-keutamaan 10 Hari Kedua Bulan Suci Ramadhan

 Bisa Diamalkan Selama Bulan Suci Ramadhan, Ini Kumpulan Bacaan Dzikir, Lengkap dengan Keutamaannya

 Pahalanya Berlipat Ganda, Ini 10 Manfaat Mengerjakan Sholat Dhuha di Bulan Suci Ramadhan

Lalu bagaimana hukum mengerjakan Shalat Idul Fitri sendirian di rumah? Bagaimana keabsahannya, berikut penjelasannya dikutip dari harakah.id:

Shalat Idul Fitri merupakan salah satu ibadah sunnah dalam Islam.

Dalam mazhab Syafi’i, shalat ini dihukumi sunnah muakkadah.

Syekh Abu Syuja’ Al-Syafi’i mengatakan dalam kitab Matan Taqrib,

وَصَلَاة الْعِيدَيْنِ سنة مُؤَكدَة وَهِي رَكْعَتَانِ يكبر فِي الأولى سبعا سوى تَكْبِيرَة الْإِحْرَام وَفِي الثَّانِيَة خمْسا سوى تَكْبِيرَة الْقيام

Shalat Idul Fitri dan Idul Adha adalah sunnah muakkadah. Ia dilaksanakan sebanyak dua rakaat. Pada rakaat pertma, seseorang bertakbir sebanyak tujuh kali selain takbiratul ihram. Dalam rakaat kedua, seseorang bertakbir sebanyak lima kali selain takbir ketika berdiri dari sujud (Kifayatul Akhyar Fi Halli Ghayat Al-Ikhtishar, hlm. 148).

Sunnah muakkadah berarti shalat sunnah sangat dianjurkan. Tetapi kesunnahan ini tidak sampai derajat wajib. Ketika tidak dilaksanakan, seseorang tidak akan mendapat dosa sedikit pun.

Jika bisa dilaksanakan tentu ada pahala yang menanti. Di sinilah keutamaan shalat Idul Fitri itu. Tentang cara pelaksanaannya, sebagaimana disinggung Syekh Abu Syuja’ di atas, adalah dengan shalat sebanyak dua rakaat.

Rakaat pertama dianjurkan melakukan takbir sebanyak tujuh kali. Rakaat kedua dianjurkan disertai membaca takbir sebanyak lima kali.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved