Virus Corona
Fadjorel Rachman Sebut Kebijakan Jokowi Soal New Normal Tak Sembarangan, Berbasis Ilmu Pengetahuan
Juru Bicara Presiden, Fadjorel Rachman sebut kebijakan Jokowi soal new normal tak sembarangan, berbasis Ilmu Pengetahuan
TRIBUNKALTIM.CO - Juru Bicara Presiden, Fadjorel Rachman sebut kebijakan Jokowi soal new normal tak sembarangan, berbasis Ilmu Pengetahuan.
Terkait kebijakan new normal, Fadjroel Rachman angkat bicara.
Anak buah Jokowi ini mengakui kebijakan new normal tak sembarangan.
• Terdakwa Penyerang Novel Baswedan Merasa Bersalah, Kapolri Hingga Jokowi Sampai Jadi Bulan-bulanan
• Bukan Wilayah Anies Baswedan, Kota Ini Jadi Wuhan Indonesia, Jokowi Turun Tangan Atasi Virus Corona
• Jokowi Terapkan The New Normal, Anies Baswedan Blak-blakan Apresiasi TNI dan Polisi
Bahkan Fadjroel Rachman menyebut ada risiko tinggi dibalik penetapan new normal.
Tidak hanya berisiko, banyak pihak yang menyebut bahwa new normal juga menjadi pertaruhan tersendiri.
Dilansir TribunWow.com, Fadjroel Rachman mengatakan bahwa memang Pemerintah, tidak hanya Indonesia melainkan juga semua negara yang bermasalah dengan covid-19 sedang dihadapkan dengan situasi yang tidak mudah.
Meski begitu, Pemerintah harus bisa mengambil keputusan yang terbaik dengan mempertimbangkan banyak aspek.
Menurutnya, new normal harus dilakukan dalam upaya menyeimbangkan risiko kesehatan dan sosial.
Selain itu di satu sisi juga masih belum ada kepastian soal vaksin Covid-19.
Dirinya lantas menyebut bahwa hidup harus tetap berjalan dan kehidupan memang sebuah pertaruhan.
Namun tetap saja, Pemerintah akan tetap memberikan protokol kesehatan yang ketat saat new normal.
Hal ini disampaikan Fadjroel Rachman dalam acara Satu Meja The Forum yang tayang di kanal Youtube KompasTV, Rabu (27/5/2020).
"Ini kan yang kita sebut sebagai upaya menyeimbangkan antara risiko medis dengan kehidupan sosial," ujar Fadjroel Rachman.
"Karena kan ukurannya jelas banget dalam suasana ketidakpastian mengenai belum juga ditemukannya vaksin covid-19 ini hidup kan harus terus berjalan," jelasnya.
"Kehidupan memang adalah pertaruhan," kata Fadjroel Rachman.