Surat Terbuka Minta Jokowi Mundur, Panglima Serdadu Eks Trimatra Ruslan Buton Dianggap Bikin Gaduh
Panglima Serdadu Eks Trimatra Nusantara Ruslan Buton menulis surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo. Isinya pun mendulang beragam respon.
TRIBUNKALTIM.CO - Tulis surat terbuka minta Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) mundur, Panglima Serdadu Eks Trimatra Ruslan Buton diamankan polisi.
Panglima Serdadu Eks Trimatra Nusantara Ruslan Buton menulis surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo.
Salah satu poin isinya adalah meminta orang nomor satu di republik ini mundur dari tahta kepresidenan.
Suratnya pun menjadi viral.
• Cara Daftar Sensus Penduduk Online, Terakhir 29 Mei 2020, Segera Login di www.sensus.bps.go.id
• Bukan Juli, Ikatan Guru Indonesia Sarankan Sekolah Buka Lagi di Bulan Ini, Lebih Aman dari covid-19?
• Disorot Jokowi, Risma Siapkan Skenario Besar Putus Rantai Penyebaran Virus Corona di Surabaya
• Resmi, Saingan Gibran Putra Jokowi di Pilkada Solo dari PDIP Undur Diri, Achmad Purnomo Beber Alasan
Sontak surat terbuka tersebut menuai reaksi beragam dari sejumlah kalangan.
Pengamat Intelijen, Pertahanan dan Keamanan yang juga Direktur Eksekutif Center of Intelligence and Strategic Studies (CISS), Ngasiman Djoyonegoro, menilai surat terbuka Ruslan Buton tersebut tak hanya bersifat politis, namun juga menimbulkan kegaduhan yang sangat tidak elok di tengah situasi pandemi covid-19.
"Ya tentu sangat politis. Dan sangat tidak elok di tengah bangsa Indonesia sedang mengalami musibah corona," kata Ngasiman Djoyonegoro kepada Tribunnews.com, Jumat (22/5/2020) lalu.
Pria yang akrab disapa Simon itu menambahkan bahwa surat terbuka Ruslan Buton kepada Presiden Jokowi sangat politis karena dari awal Ruslan Buton di Pilpres 2019 berseberangan dengan Jokowi.
"Kan di Pilpres 2019 kemarin ia pendukung 02, jadi tak menuntut kemungkinan memang ada skenario-skenario tertentu untuk menciptakan ketidak-stabilan keamanan nasional," tambahnya.

Diduga ada dalang di belakangnya
Simon pun berharap kepada aparat keamanan tetap siaga untuk mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang bisa saja terjadi.
Apalagi video tersebut substansinya sebenarnya pernah beredar sebelum Pilpres 2019 (Reborn).
Viralnya video tersebut dan di tengah situasi sekarang memunculkan tanda tanya besar.
• Warga Laksanakan Simulasi New Normal di Pasar Gusher Tarakan, Begini Tanggapan Kapolda Kaltara
• Jepang Mulai Praktikkan New Normal, Ada Warga Ingin Keluar Minum dan Menghadiri Konser
"Perlu dilakukan penelusuran siapa orang di belakang Ruslan Buton. Saya melihat ada agenda tertentu yang sedang direncanakan. Video itu substansinya kan sebelum pilpres, (namun ada polesannya) kenapa diviralkan lagi sekarang," kata Simon.
Namun demikian, Simon optimis bahwa aparat keamanan pasti bisa mengatasi masalah ini.