Virus Corona
Bersujud di Kaki Dokter Dinilai Lebay, Risma Sebut Tak Terima Staf Disalahkan: Sepatu pun Melayang
Aksi Walikota Surabaya Tri Rismaharini bersujud di kaki Dokter dinilai drama dan lebay, ia pun angkat bicara.
TRIBUNKALTIM.CO - Aksi Walikota Surabaya Tri Rismaharini bersujud di kaki Dokter dinilai drama dan lebay, ia pun angkat bicara.
Risma menegaskan terserah orang menilai apa atas aksinya tersebut.
Ia hanya tak terima stafnya disalahkan, karena stafnya di dalam pun sudah habis-habisan ia marahi, bahkan hingga sepatu melayang.
• Sebelum Idham Azis Musnahkan 1 Ton Sabu, Jenderal Polisi Mendadak Dekati Tersangka, Amarah Memuncak
• PNS, TNI, Polri Tak Usah Khawatir, Menkeu Sri Mulyani Sudah Anggarkan Gaji ke-13, Kapan Pencairan?
• Diciduk KPK, Ini Jejak Ismunandar, Karier Melejit Sejak di Birokrat hingga Jadi Bupati Kutai Timur
• Siap-siap! Kapan SKB CPNS Digelar Akhirnya Dirilis, Ada yang Unik tentang Jenis Soal, Cek Kisi-kisi
Aksi Walikota Surabaya Tri Rismaharini bersujud di depan Tim Penyakit Infeksi Emerging dan Remerging (Pinere) RSUD dr Soetomo, Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dan Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) Jawa Timur menuai sorotan.
Peristiwa tersebut terjadi di halaman Balai Kota Surabaya, Senin (29/6/2020).
Risma menegaskan, sikapnya tersebut dilakukan secara spontan.
Ia mengatakan dirinya bukanlah tipe orang yang suka berpura-pura, tapi orang yang tampil apa adanya.
"Saya tidak pandai untuk itu. Saya bekerja apa adanya. Bagi saya yang penting saya bisa bekerja, melayani masyarakat," ujar Risma dalam acara Rosi, bertema 'Ada Apa dengan Risma' di Kompas TV, Kamis (2/7/2020) malam.
"Saya nggak mau tutup-tutupi. Saya nggak bisa disuruh berpura-pura gitu," ucap Risma.
Karena itu, dia tidak terlalu pusing dengan komentar negatif orang terkait aksi sujudnya di forum Dokter.
"Jadi kalau ada yang mau mengatakan Bu Risma lebay atau apa, terserah lah," jelasnya.

Aksinya saat itu, kata Risma, karena tidak terima stafnya yang sudah bekerja optimal dalam penanganan covid-19 disalahkan.
"Saya nggak terima staf saya disalahkan. Itu saja. Bagaimana mungkin, saya tuh di dalam itu sudah habis-habisan mereka.
Bahkan mohon maaf kadang sepatu saja melayang. Ya kasihan mereka kalau masih disalahkan orang. Sudahlah saya disalahkan. Kalau perlu saya dipotong lehernya," ucap Risma.
• Hasil Liga Italia, Tren Apik Gattuso di Napoli Terhenti, Atalanta Kirim Tekanan ke Inter Milan
• Sepekan Instruksi Jokowi, Covid-19 Jatim Belum Turun, Khofifah Sebut Ada Kabar Baik, Langkah Pemprov
• PNS, TNI, Polri Tak Usah Khawatir, Menkeu Sri Mulyani Sudah Anggarkan Gaji ke-13, Kapan Pencairan?
• Reaksi Tak Terduga Iwan Bule saat 3 Klub Termasuk Persebaya Tak Setuju Liga 1 Dilanjutkan
Menurut Risma, dia dan para stafnya sudah bekerja optimal dalam menangani covid-19 dan melayani masyarakat Surabaya di masa pandemi.