Gempa

Penjelasan BMKG soal Gempa di Bantul, Yogyakarta Hari Ini, Catatan Gempa dalam Tiga Pekan Terakhir

Penjelasan lengkap BMKG terkait gempa di Yogyakarta hari ini, Senin 13 Juli 2020, berikut informasi gempa dalam 3 pekan terakhir, perlu waspada.

Editor: Amalia Husnul A
BMKG
Gempa bumi dengan magnitudo 5,2 terjadi di Barat Daya Bantul pada Senin (13/7/2020) dini hari. Berikut penjelasan lengkap BMKG terkait gempa di Yogyakarta hari ini, Senin 13 Juli 2020, berikut informasi gempa dalam 3 pekan terakhir, masyarakat diminta waspada. 

TRIBUNKALTIM.CO -  Berikut penjelasan lengkap BMKG terkait gempa di Yogyakarta hari ini, Senin 13 Juli 2020, berikut informasi gempa dalam 3 pekan terakhir, masyarakat diminta waspada. 

Diketahui hari ini, Senin 13 Juli 2020 terjadi gempa yang berpusat di Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ( DIY ). 

Berikut ini penjelasan lengkap dari BMKG terkait gempa Bantul yang terjadi hari ini, Senin 13 Juli 2020 dan catatan aktivitas gempa di wilayah selatan Pulau Jawa dalam 3 pekan terakhir yang menunjukkan peningkatan.

BMKG mengingatkan agar masyarakat terus waspada mengingat kejadian gempa belum dapat diprediksi kapan terjadinya. 

Berdasarkan rilis BMKG, gempa tersebut dirasakan di Pacitan dengan skala II - III MMI, di Purworejo II - III MMI, di Yogyakarta ( Jogja ) II - III MMI dan di Wonogiri dengan kekuatan II - III MMI.

BMKG memastikan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.

 BMKG: Gempa Hari Ini Magnitudo 5,2 Berpusat di Bantul, Getaran Terasa hingga Yogyakarta dan Pacitan

 Mengejutkan! Episenter Gempa Hari Ini 5 Juli 2020 di Blitar Dekat Sumber Gempa Mengerikan Tahun 1896

 Warga Berhamburan Saat Gempa Hari Ini Guncang Pacitan, Getaran Terasa Sampai Yogyakarta & Borobudur

 BPBD Kukar Miliki Alat Deteksi Gempa dan Tsunami, Marsidik: Jangan Anggap Tidak ada Bencana

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktifitas subduksi Lempang Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia," jelas Daryono saat dihubungi Kompas.com, Senin (13/7/2020).

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault) yang merupakan ciri khas gempa akibat tumbukan lempeng di zona megathrust.

Adapun gempa ini dirasakan di Pacitan, Purworejo, Yogyakarta, dan Wonogiri meskipun Shakemap BMKG menunjukkan guncangan terjadi dalam wilayah luas dari Pangandaran hingga Pacitan.

Hingga kini, belum ada laporan terkait dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa ini.

Sementara itu, hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami.

"Hingga pukul 03.15 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan (aftershock)," kata Daryono.

Pusat gempa ini bersebelahan dan sangat dekat dengan pusat gempa berkekuatan M 8,1 yang menimbulkan kerusakan di Pulau Jawa pada 23 Juli 1943.

 Jangan Asal Ambil Jurusan Saat Kuliah di Perguruan Tinggi, Ini 7 Jurusan Paling Diminati Perusahaan

Hari Pertama Sekolah, Jawaban TVRI SD Kelas 1 2 3 Senin 13 Juli, Mengapa Kita Harus Belajar di Rumah

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved