Seorang Ibu Berteriak Ada Mayat di SKM, Fitriafri dan Agit Langsung Terjun, Bawa Mayat ke Pinggir
Penemuan mayat tersebut sekitar pukul 09.45 Wita, Jumat (17/7/2020) hari ini di Jalan dr Sutomo, Gang Nibung, RT 28, Samarinda Ulu.
Penulis: Christoper Desmawangga | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Warga di sekitar bantaran Sungai Karang Mumus atau SKM dibuat geger dengan penemuan sesosok mayat.
Penemuan mayat tersebut sekitar pukul 09.45 Wita, Jumat (17/7/2020) hari ini di Jalan dr Sutomo, Gang Nibung, RT 28, Samarinda Ulu.
Penemuan jenazah berjenis kelamin pria itu dilihat pertama kali oleh seorang wanita yang berada di sekitar Gang Nibung. Wanita tersebut lantas berteriak ketika melihat sesosok mayat mengapung dan hanyut di SKM.
Fitriafri ( 35 ) dan Agit ( 17), yang saat itu kebetulan sedang berada di sekitar pinggir SKM langsung terjun ke sungai guna menarik jenazah ke pinggir sungai.
"Awalnya ada ibu-ibu teriak, lalu kami datangi dan langsung ke sungai tarik jenazah ini," ucap Fitriafri, Jumat (17/7/2020).
Baca juga; NEWS VIDEO Penertiban Bantaran SKM Terus Berlanjut, Jaang Sebut 99 Warga Sudah Terima Pembayaran
Baca juga; Warga Bantaran SKM Pasar Segiri Samarinda Diberi Waktu Tiga Hari untuk Berbenah
Fitriafri menjelaskan, saat itu dirinya sedang berada disekitar SKM tengah melakukan pembongkaran rumah. Dirinya pun mengaku tidak mengenal jenazah tersebut.
"Lagi bongkar rumah, tahu ada yang larut, ya langsung kami tarik, siapa mayat ini kami tidak kenal," imbuhnya.
Agit menambahkan, ketika itu dirinya hanya berpikir agar jenazah tersebut tidak terus terbawa arus, karena saat ditemukan jenazah larut dan hanya terlihat bagian kepala saja. "Dari pada larut, langsung kami tarik saja," ucapnya singkat.
Baca juga; BREAKING NEWS, 9 Bangunan Telah Dibongkar di Bantaran SKM Samarinda
Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Samarinda Ulu, Ipda M Ridwan menjelaskan, dari pengamatan kasat mata pihaknya, di tubuh jenazah tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan.
Selain itu tidak ditemukan juga kartu identitas maupun alat pengenal lainnya pada korban.
"Belum diketahui identitas yang bersangkutan, tidak ada kartu identitas ataupun tanda pengenal pada korban. Kalau dilihat secara kasat mata memang tidak ditemukan adanya tanda kekerasan pada tubuh korban," sambungnya.
Saat ini jenazah telah dibawa ke ruang jenazah RSUD AW Syahranie guna pemeriksaan lebih lanjut. Pihak kepolisian juga mengimbau kepada warga yang merasa kehilangan sanak keluarga untuk dapat ke rumah sakit melakukan pengecekan, maupun mencocokan dengan ciri-ciri korban.
"Jika ada yang merasa kehilangan anggota keluarga agar dapat ke rumah sakit saja untuk memastikan," pungkasnya. (*)