Virus Corona di Balikpapan
UPDATE Virus Corona di Balikpapan, Waspada Gejala Baru Covid-19, Diare Hingga Hilang Indra Penciuman
Perkembangan Corona atau covid-19 semakin mengkhawatirkan. Tak hanya gejala demam dan sesak.
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Perkembangan Corona atau covid-19 semakin mengkhawatirkan. Tak hanya gejala demam dan sesak, melainkan beberapa gejala lain muncul.
Masyarakat pun diminta untuk mewaspadai apabila mengalami sakit perut, mual, muntah, diare, hingga ganguan pencernaan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan, Andi Sri Juliarty mengatakan sebagian pasien covid-19 datang ke rumah sakit justru dengan keluhan tersebut.
"Ada juga yang tidak batuk, demam, sesak, tapi sakit perut, mual dan muntah, diare, ganguan pencernaannya. Jadi ini juga diwaspadai,” ujarnya kepada TribunKaltim.co.
• Kabar Terbaru Penyidik KPK Novel Baswedan Usai Positif Virus Corona, Berharap Perlindungan Tuhan
• Kasus Corona Terus Melonjak, Walikota Balikpapan Bakal Gelar Salat Hajat dan Doa Tolak Bala
• Jadi Kluster Penyebaran Corona, Disdag Ballkpapan Gencar Sosialisasi Protokol Kesehatan di 11 Pasar
Selain itu, gejala lainnya yakni tiba-tiba kehilangan indra penciuman. Ini juga menjadi salah satu gejala baru dalam penyakit covid-19 atau Corona.
"Jadi itu juga diwaspadai, misalnya dia tidak demam tapi tidak bisa mencium bau apa. Itu diwaspadai," ungkapnya.
Meski begitu, gejala khas covid-19 seperti demam, batuk, pilek dan sesak nafas masih mendominasi rata-rata kasus pasien terkonfirmasi positif.
"Sekarang banyak yang orang sakit (suspek) datang,” terangnya.
Wanita yang kerap disapa Dio itu pun menuturkan, saat ini anak-anak menjadi salah satu objek yang rentan terhadap penularan covid-19.
Pasalnya dari puluhan kasus anak-anak yang terjadi di Kota Minyak, kebanyakan dari mereka justru tertular dari keluarga dekat atau orangtuanya.
• Sempat Dirawat di RSUD AWS Akibat Positif Corona, Mantan Direktur RSUD IA Moeis Samarinda Meninggal
"Anak-anak ini lebih banyak OTG atau tanpa gejala. Jadi tertracing dari orangtuannya. Ketika orangtuanya positif kita tarcing keluarga,” urainya.
Ia menjelaskan, rentannya anak-anak dikarenakan mereka masih memasuki periode tumbuh kembang, sehingga harus lebih waspada.
Terlebih jumlah anak-anak yang terpapar covid-19 di Kota Balikpapan, juga terus meningkat. Ini imbas dari klaster keluarga yang juga terus bertambah.
“Ya ada peningkatan, karena ini terjadi dalam klaster keluarga yang juga meningkat,” pungkasnya.
(TribunKaltim.co)