Resesi di Depan Mata, Sri Mulyani Beber Kuartal III Kontraksi 2,9 persen, Simak Bocoran Kuartal IV

Resesi di depan mata, Sri Mulyani beber kuartal III kontraksi 2,9 persen, simak bocoran kuartal IV

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Januar Alamijaya
KOMPAS.COM/MUTIA FAUZIA
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati ketika memberikan keterangan kepada media melalui video conference di Jakarta, Selasa (24/3/2020). 

TRIBUNKALTIM.CO - Resesi di depan mata, Sri Mulyani beber kuartal III kontraksi 2,9 persen, simak bocoran kuartal IV.

Indonesia akhirnya segera masuk ke jurang resesi.

Menteri Keuangan atau Menkeu Sri Mulyani memerkirakan kuartal III pertumbuhan ekonomi akan terkontraksi hingga 2,4 persen.

Diketahui, banyak negara dunia mengalami resesi akibat pandemi Virus Corona atau covid-19.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2020.

Bendahara Negara itu mengatakan, pada kuartal III, perekonomian Indonesia akan mengalami kontraksi hingga minus 2,9 persen.

Lengkap, Daftar 38 Daerah Zona Merah Virus Corona Baru di Indonesia, Wiku: Jangan Saling Menyalahkan

 Akhirnya Megawati dan Puan Maharani Turun Langsung ke Pilkada Solo, Jadi Jurkam Putra Presiden

 Bupati Berau Tutup Usia, Masa Kecil Mirip Si Bolang, Muharram Nekat Lompat Jembatan dan Nyaris Mati

 Di Sidang, Jerinx Kembali Tak Tinggal Diam, Keberatan Soal Dakwaan yang Ada Kata Kacung Tak Dibaca

Menurut dia, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III akan berada di kisaran minus 2,9 persen hingga minus 1,1 persen.

Angka tersebut lebih dalam jika dibandingkan dengan proyeksi awalnya yakni sebesar minus 2,1 persen hingga 0 persen.

Adapun keseluruhan, pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun akan berada di kisaran minus 1,7 persen hingga minus 0,6 persen.

Sebelumnya, proyeksi Sri Mulyani berada di kisiaran minus 1,1 persen hingga positif 0,2 persen.

"Kementerian Keuangan merevisi forecast untuk September, sebelumnya untuk tahun ini minus 1,1 persen hingga positif 0,2 persen.

Forecast terbaru September untuk 2020 di minus 1,7 persen hingga minus 0,6 persen," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa secara virtual, Selasa (22/9/2020).

Dengan revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi yang cenderung negatif di akhir tahun, Sri Mulyani mengatakan pada kuartal III dan IV maka pertumbuhan ekonomi juga bakal negatif.

Sebelumnya, Sri Mulyani selalu optimistis pada kuartal IV perekonomian masih bisa tumbuh positif.

Meski, pemerintah masih mengupayakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV mendatang bisa mendekati 0.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved