Demo Tolak UU Omnibus Law

Aliansi Mahasiswa Mahakam Berencana Unjuk Rasa Lagi di Samarinda, Tuntutan Menolak UU Cipta Kerja

Organisasi mahasiswa yang tergabung di Aliansi Mahasiswa Kaltim Menggugat (Mahakam) tidak berhenti meminta pemerintah mencabut UU Cipta Kerja

Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
TOLAK UU CIPTA KERJA - Situasi terkini aksi demo mahasiswa di depan DPRD Balikpapan, Kamis (15/10/2020). TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Organisasi mahasiswa yang tergabung di Aliansi Mahasiswa Kaltim Menggugat (Mahakam) tidak berhenti meminta pemerintah mencabut UU Cipta Kerja Omnibus Law.

Meskipun hasil unjuk rasa di kantor DPRD Kaltim Senin (12/10/2020) kemarin tidak berjalan baik, mereka tetap akan melanjutkan aksi unjuk rasa kedepannya.

Humas Aliansi Mahakam Muhammad Akbar melalui sambungan telepon, Kamis (15/10/2020) mengatakan malam ini akan mengadakan konsolidasi. Dalam konsolidasi nanti malam akan membahas aksi unjuk rasa kedepannya.

"Nanti malam kita lakukan konsolidasi," katanya kepada TribunKaltim.co.

Baca Juga: Ada 6 Klaster Pelaku Kerusuhan dalam Demonstrasi UU Cipta Kerja, Peneliti Senior LIPI Membeberkan

Baca Juga: Harap tak Ada Lagi Demo UU Cipta Kerja, Walikota Balikpapan Rizal Effendi Dekati Rektor Kampus

Baca Juga: Siap Tampung Aspirasi Massa Tolak UU Cipta Kerja Omnimbus Law, Ketua DPRD Balikpapan Berikan Syarat

Pihaknya pun akan terus unjuk rasa ke pemerintah sampai pemerintah pusat mencabut UU Cipta Kerja tersebut. Terakhir ia membantah jika aksi unjuk rasa pada Jumat (16/10/2020) besok berasal dari Kelompoknya.

"Besok itu dari organisasi Islam," katanya. Sementara itu pihaknya juga kecewa atas tindakan represif oknum aparat kepada mahasiswa maupun petugas medis yang membantu menolong mahasiswa yang terluka.

Berdasarkan dari pantauannya petugas aparat pun tidak hanya menembakkan gas air mata di sekitar area aksi. Mereka pun terus menembakkan gas air mata sampai ke masjid Islamic Center Samarinda Senin malam kemarin.

Selain itu pihaknya kecewa atas respon DPRD maupun pemerintah provinsi Kalimantan Timur yang menolak menandatangi MoU penolakan UU Cipta Kerja.

Menurutnya para mahasiswa saat datang kemarin pun tidak melakukan tindakan anarkis seperti yang terjadi di demo sebelumnya.

"Kami cukup menyayangkan respon dan berbagai macam alasan Gubernur Isran-Hadi yang menolak menandatangi MoU," ucapnya.

Kegiatan teatrikal dimulai dengan pertunjukan aksi drama dari organisasi Perhimpunan Mahasiswa Islam Indonesia di Kota Balikpapan Provinsi Kalimantan TImur pada Kamis 15 Oktober 2020. TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Kegiatan teatrikal dimulai dengan pertunjukan aksi drama dari organisasi Perhimpunan Mahasiswa Islam Indonesia di Kota Balikpapan Provinsi Kalimantan TImur pada Kamis 15 Oktober 2020. TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO (TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO)

Untuk itu pihaknya mengeluarkan lima poin sikap pasca aksi tersebut.

Berikut kelima poin sikap yang dikeluarkan mahasiswa Aliansi Mahakam.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved