Padahal, Nirmala yang telah tiba di Bontang sehari sebelum dihelatnya Debat Kandidat Pilkada Bontang 2020, berharap bisa menjadi moderator yang baik saat debat berlangsung.
"Saya ingin berikan yang terbaik. Agar debat berjalan lancar, itu jadi kebanggaan tersendiri bagi saya dan Bontang harusnya. Ternyata ditanggapi tanggapan yang beragam, menggiring ke opini yang tak berdasar," sesalnya.
Namun, di balik sesal tersebut ia menitipkan harapan kepada siapa pun calon moderator Debat Kandidat di Pilkada Bontang, agar mampu menunjukkan profesionalitasnya. Boleh publik mengevaluasi atau menelusuri rekam jejak, namun tetap menghargai azas praduga tak bersalah kepada seseorang.
"Saya berharap siapapun ke depannya. Modertaor yang ditunjuk KPU, atau stasiun penyiaran. Mohon ke depannya, kita memelihara kode etik jurnalis untuk pemberitaan. Mudahan sukses. Masyarakat tak bergejolak dan jauh dari polemik," harapnya.
Debat Kandidat Pilkada Bontang Batal Digelar
Debat kandidat Pilkada Bontang 2020 batal digelar, Sabtu (31/10/2020).
Hal itu diungkapkan Ketua KPU Bontang, Erwin ST saat melakukan konferensi pers di salah satu kafe di Jalan Patimura, Bontang, Kalimantan Timur.
Debat kandidat perdana yang bakal mempertemukan pasangan calon Pilkada Bontang, Basri-Najiran dan Neni-Joni terpaksa ditunda lantaran jelang penyelenggaraan menuai polemik publik.
Beberapa pihak menuding KPU sebagai penyelenggara Pemilihan tak netral dalam penyelenggaraan debat publik Pilkada Bontang 2020.
Lantaran melakukan penunjukan lembaga penyiaran dan moderator yang berafiliasi dengan partai politik tertentu.
Isu tersebut ramai diperbincangkan warga Bontang, hingga ke platform media sosial Kota Bontang.
Merespons hal tersebut, KPU Bontang melalui Erwin ST menyatakan bahwa penyelenggaran Debat Kandidat Pilkada Bontang 2020 ditunda hingga waktu yang tak ditentukan.
"Dengan gejolak sekarang, memang agak berat. Kenapa kami tunda, pertimbangan aspek sosial. Kami harus perhatikan, jangan sampai pihak-pihak ada yang merasa kami tak melakukan secara adil debat ini," ungkap Erwin.
Lebih lanjut, Erwin mengaku ambil jalan tengah untuk meredam polemik yang telah menguap di publik saat ini.
"Kami mencoba ambil jalan tengah. Namun, apa yang kami lakukan saat ini, pasti ada yang tak puas. Tapi itulah jalan terbaik yang kami lakukan," ujarnya.