Setelah Gunung Ile Lewotolok di NTT, Kini Giliran Gunung Semeru Muntahkan Lava Pijar
Satu lagi gunung berapi di Indonesia menunjukkan aktivitasnya. Sebelumnya Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata NTT, kini giliran Gunung Semeru
TRIBUNKALTIM.CO - Satu lagi gunung berapi di Indonesia menunjukkan aktivitasnya. Sebelumnya Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata NTT, sekarang giliran Gunung Semeru luncurkan lava pijar.
Gunung Semeru memuntahkan guguran dan lava pijar sebanyak 13 kali dengan jarak luncur kurang lebih 500 hingga 1.000 meter dari ujung lidah lava ke arah Besuk Kobokan.
Kabid Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) Kabupaten Lumajang, Wawan Hadi Siswoyo mengatakan, guguran lava pijar itu terjadi pada Sabtu (28/11/2020).
"Memang benar data yang kami terima terjadi kembali guguran lava pijar pada Sabtu (28/11) dengan jarak lebih panjang dibandingkan sebelumnya," kata Wawan di Lumajang seperti dikutip dari Antara, Minggu (29/11/2020).
Sebelumnya, terjadi guguran lava pijar sebanyak empat kali dengan jarak luncur sejauh 200-300 meter ke arah Besuk Kobokan pada periode pengamatan Jumat (27/11/2020) pukul 00.00-24.00 WIB.
Baca juga: Alasan Puncak Gunung Semeru Terlihat "Bertopi", Ini Penjelasannya
Baca juga: Foto Gunung Semeru "Bertopi" Ramai Beredar, Sutopo Sebut Fenomena Biasa dan Bisa Dijelaskan
Gunung yang memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl) itu juga mengalami gempa letusan sebanyak tiga kali dengan ketinggian asap lebih 100 meter.
Asap berwarna putih tebal itu condong ke arah barat daya.
"Secara visual juga teramati guguran dan lava pijar sebanyak 13 kali dengan jarak luncur sekitar 500-1000 m dari ujung lidah lava ke arah Besuk Kobokan (ujung lidah lava kurang lebih 500 meter dari puncak)," tuturnya.
Menurut Wawan, jarak luncuran guguran lava pijar jauh dari permukiman warga.
Namun, BPBD Lumajang tetap mengimbau masyarakat di lereng Gunung Semeru untuk waspada dan tetap tenang.
"Untuk aktivitas kegempaan tercatat letusan sebanyak tujuh kali dengan amplitudo 15-17 mm, guguran sebanyak 41 kali dengan amplitudo 2-12 mm, hembusan sebanyak 10 kali dengan amplitudo 2-7 mm, dan gempa tektonik jauh sebanyak dua kali," katanya.
Wawan mengimbau masyarakat tidak melakukan aktivitas dalam radius empat kilometer di sektor lereng selatan-tenggara kawah aktif Gunung Semeru.
"Kami imbau masyarakat juga mewaspadai gugurnya kubah lava di Kawah Jonggring Seloko dan mematuhi rekomendasi PVMBG seiring dengan Gunung Semeru statusnya waspada atau Level 2," katanya.
Baca juga: VIDEO - Toko Kopi Semeru, Nuansa Kedai Kopi Jalanan yang Sediakan Bermacam Kopi, Ada Kopi Lanang
Baca juga: Toko Kopi Semeru; Usung Nuansa Kopi Jalanan di Kawasan Gunung Malang Balikpapan
Pendakian Ditutup
Aktivitas tersebut membuat pendakian ke Gunung Semeru ditutup mulai Senin (30/11/2020).
Penutupan jalur pendakian gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut berdasarkan pengumuman Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Nomor PG.10/T.8/BIDTEK/BIDTEK.1/KSA/11/2020 yang ditandatangani oleh Plt Kepala Balai Besar Agus Budi Santoso pada Minggu.
"Penutupan tersebut memperhatikan perkembangan aktivitas vulkanologi Gunung Semeru berdasarkan laporan yang disampaikan Pos Gunung Api Semeru di Gunung Sawur, Kabupaten Lumajang per tanggal 28 November 2020," kata Agus.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gunung Semeru Muntahkan Lava Pijar, Jalur Pendakian Ditutup",