Ada Apa dengan Luhut? Jokowi Mendadak Tunjuk Syahrul Yasin Limpo Jadi Menteri KKP Ad Interim

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jokowi Tunjuk Syahrul Yasil Limpo Jadi Menteri KKP Ad Interim Gantikan Luhut Binsar Pandjhaitan

TRIBUNKALTIM.CO - Presiden joko Widodo ( Jokowi ) menunjuk Syahrul Yasikn Limpo sebagai menteri KKP ad interim.

Sebelumnya jabatan ini disandang oleh Luhut Binsar Pandjaitan.

Penunjukan ini dilakukan Jokowi untuk mengisi kekosongan jabatan pasca Menteri KKP Edy Prabowo diciuduk KPK.

Kekosongan menteri di Kementerian Keluatan dan Perikanan (KKP) untuk sementara diisi oleh Syahrul Yasin Limpo yang juga menjabat sebagai menteri pertanian.

Syahrul Yasin Limpo menggantikan Luhut Panjaitan yang sebelumnya lebih dulu ditunjuk untuk menjabat sebagai menteri KKP ad interim.

Kepastian tersebut disampaikan oleh Menteri Sekretaris Negara, Pratikno seperti yang dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Rabu (2/12/2020).

Baca juga: Refly Harun Beber Prabowo Kecolongan Momen Saat Menteri KKP Undur Diri, Soroti Respon Bos Gerindra

Baca juga: Blak-Blakan, Adik Prabowo Minta Menteri KKP Buka 100 Izin Ekspor Benur, Ketum Gerindra Marah Besar

Baca juga: 8 Sepeda Ikut Disita KPK, Presiden Jokowi Segera Putuskan Pengganti Menteri KKP Edhy Prabowo

Penunjukkan Yasin Limpo tertuang dalam surat Mensekneg Nomor B-918/M.Sesneg/D-3/AN.00.03/12/2020.

"Dengan hormat kami beritahukan bahwa Bapak Presiden berkenan menunjuk Menteri Pertanian untuk menggantikan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan Ad Interim," tulis Pratikno dalam surat tersebut, dikutip dari Kompas.com, Rabu (2/12/2020).

Pratikno memastikan bahwa keputusan tersebut berdasarkan arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dirinya menjelaskan bahwa alasan Jokowi menunjuk Yasin Limpo untuk menggantikan Luhut sebagai menteri KKP ad interim adalah karena Menko Marves itu tengah melakukan kunjungan dinas ke luar negeri.

Disebutnya bahwa Luhut sedang melakukan perjanalan dinas ke Tokyo selama hampir 10 hari, terhitung dari tanggal 2-10 Desember 2020.

Oleh karenanya, kondisi tersebut membuat Luhut dipastikan tidak akan bisa fokus mengurusi kementerian KKP.

"Pada intinya memohon izin kepada Bapak Presiden untuk melakukan perjalanan dinas ke luar negeri pada tanggal 2-10 Desember 2020," jelas Praktino.

Kepastian tersebut juga dibenarkan oleh Juru Bicara Menko Marves, Jodi Mahardi.

Dikatakannya bahwa dalam kunjungan dinasnya ke Tokyo, Luhut Panjaitan akan melakukan roadshow dan bertemu para investor.

Namun tidak sendirian, Jodi Mahardi mengatakan Luhut ditemani oleh Menteri BUMN, Erick Thohir.

"Betul. Pak Menko Marves dan Pak Erick Thohir sedang di Tokyo untuk melakukan roadshow sovereign wealth fund dan pertemuan dengan investor," kata Jodi kepada Kompas.com, Rabu, (2/12/2020).

Prediksi Langkah Prabowo Pilih Pengganti Edhy Prabowo

Akademisi Rocky Gerung menyoroti berbagai kemungkinan pengganti Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Edhy Prabowo, yang baru-baru ini berurusan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan di kanal YouTube Rocky Gerung Official, yang diunggah Senin (30/11/2020).

Menurut Rocky, posisi Menteri KKP akan diisi oleh tokoh dari Partai Gerindra.

Ia menilai hal itu sesuai pembagian jatah menteri dalam kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Awalnya hal itu disorot jurnalis Hersubeno Arief.

"Anda menyinggung soal lambatnya komunikasi untuk memperbaiki kerusakan yang sudah terjadi, memang sudah terlambat sekali. Menurut Anda apa yang terjadi?," tanya Hersubeno Arief.

Menurut Rocky, Partai Gerindra tengah mempertimbangkan kekuatannya dalam kabinet.

Tidak hanya itu, ia menilai Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Menteri Pertahanan Prabowo Subianto tengah menimbang-nimbang posisinya.

"Itu saling kirim sinyal," komentar Rocky Gerung.

"Konsolidasi Gerindra enggak cukup dengan Prabowo," jelasnya.

Ia menyebutkan Gerindra saat ini pasti tengah berkoordinasi dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam memilih tokoh yang akan menjabat sebagai Menteri KKP.

"Prabowo memutuskan, dia mesti dengar apa pendapatnya Bu Mega sebetulnya," komentar Rocky.

"Diam-diam 'kan pasti ada pihak ketiga yang menghubungkan dengan Bu Mega, bagaimana sebetulnya keinginan Bu Mega," lanjutnya.

Tidak hanya itu, pemetaan kekuatan Gerindra di dalam kabinet dinilai akan berpengaruh pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Rocky berpendapat hal itu juga menjadi faktor yang dipertimbangkan Prabowo.

"Ini menyangkut persiapan 2024," ungkit pengamat politik ini.

"Bagi Prabowo, kehadiran di kabinet itu adalah demi 2024, bukan soal teknis saja," lanjutnya.

Tidak hanya itu, di sisi PDIP juga tengah ada perhitungan ketat terkait Pilpres 2024.

"Karena itu dia mesti berhitung terus, demikian juga Bu Mega," papar Rocky.

"Mungkin Bu Mega menganggap Gerindra itu bisa kehilangan konstituen dalam satu-dua bulan ke depan," tambahnya.

Lihat videonya mulai menit ke-4.40:

Baca juga: Tak Terima Aurel Dibikin Nangis Atta Halilintar, Ashanty Marah Besar, Sampai Ucapkan Kata-kata Ini

Baca juga: FANTASTIS! AC Milan Ingin Boyong 1 Gerbong Bintang Real Madrid ke Liga Italia, Peran Krusial Maldini

Baca juga: Polisi Ini Klaim Pukuli 9 Anggota FPI Sekaligus, Kini Ancam Habib Rizieq, Polri Periksa Kejiwaan

Fadli Zon Digadang-gadang Jadi Menteri KKP yang Baru, Rocky Gerung : Dia Bisa Jadi Liar

Nama Fadli Zon digadang-gadang menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan ( KKP ) .

Kedekatannya dengan Prabowo Subianto disebut menjadi salah satu faktor yang membuat namanya berpeluang menggantikan Edhy Prabowo.  

Beberapa pengamat turut mengomentari kemungkinan bergabungnya Fadli Zon dalam kabinet Jokowi

Rocky Gerung angkat bicara terkait ramainya isu soal pengganti Edhy Prabowo, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan.

Seperti diketahui sebelumnya bahwa Edhy Prabowo menjadi tersangka kasus dugaan korupsi perizinan benih lobster atau benur.

Belakangan, muncul sejumlah nama yang digadang akan menggantikan posisi Edhy Prabowo, satu di antaranya Fadli Zon.

Beragam reaksi pun muncul menyikapi ramainya isu tersebut.

Sebelumnya Pengamat Politik dari Indo Barometer, M Qodari, menyebut jika Fadli Zon bisa menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan ( Menteri KKP ) di pemerintahan Jokowi menggantikan Edhy Prabowo.

Qodari menuturkan nama Fadli Zon bisa jadi calon utama pengganti Edhy Prabowo karena dekat dengan Prabowo Subianto.

"Kalau lihat dari pola sebelumnya yang jadi menteri kecenderungannya yang dekat secara pribadi dengan Pak Prabowo."

"Saya berpikir nama Pak Fadli Zon pengganti Edhy Prabowo," ujar Qodari, Kamis (26/11/2020), dilansir Tribunnews.

Qodari menilai Fadli Zon bisa menunjukkan kemampuannya dalam mengelola pemerintahan jika menjadi pengganti Edhy Prabowo.

Pasalnya, kata Qodari, Fadli Zon paling aktif mengkritik pemerintahan.

"Sekaligus kalau Fadli Zon diangkat jadi menteri membuktikan kemampuannya dalam mengelola pemerintahan, sebab selama di DPR beliau paling aktif mengkritik pemerintahan.""Kita lihat akan menarik jika Fadli Zon jadi menteri," bebernya.

Tak jauh berbeda dengan apa yang disampaikan oleh Rocky Gerung.

Rocky Gerung berpendapat bahwa dengan masuknya Fadli Zon ke kabinet Jokowi-Maruf bisa membantu menegakkan ulang integritas Gerindra.

"Kalau itu yang terjadi memang Fadli Zon yang paling pas, itu dari segi keahlian, pengetahuan tentang etika kabinet," ujar Rocky Gerung dilansir TribunnewsBogor.com dari YouTube Rocky Gerung Official, Senin (20/11/2020).

"Soal kepentingan Gerinda, saya setuju Fadli Zon masuk di situ untuk memulihkan nama Gerindra atau menegakkan ulang integritas Gerindra," sambung Rocky Gerung.

Lebih lanjut Rocky Gerung mengatakan bahwa Fadli Zon dapat mengerti beragam isu publik.

"Dia bisa jawab semua, pendidikan juga dia ngerti," kata Rocky Gerung.

Tak ayal, Rocky Gerung menilai Fadli Zon dapat menjadi 'liar' jika nantinya benar menggantikan Edhy Prabowo.

"Setau saya Fadli Zon itu wataknya gak bisa ditundukkan, dia bisa jadi liar, dia bisa ikut-ikutan ngatur KSP, segala macam,

bagus juga, saya senang ada variasi baru, ada dinamika baru di kabinet kalau Fadli Zon masuk,

ini soal watak dan soal perangai," ungkap Rocky Gerung.

Baca juga: Jessica Iskandar Jawab Gosip soal sudah Nikah dengan Richard Kyle sebelum Putus, Jedar Takut Nangis

Baca juga: KATALOG PROMO JSM Indomaret Sabtu 5 Desember 2020, Belanja Super Hemat di Akhir Pekan

Baca juga: Kunci Jawaban PAS Kelas 5 SD PJOK, Sebutkan Gerak Dasar dalam Permainan Bola, Soal Pillihan Ganda

Tanggapan Peneliti LIPI

Seperti diberitakan Tribunnews.com, menurut Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Indria Samego, hal itu sangat tergantung kepercayaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap sosok Fadli Zon untuk menjadikannya sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan untuk menggantikan Edhy Prabowo.

Sebelumnya, Edhy Prabowo menjadi tersangka kasus dugaan korupsi perizinan benih lobster atau benur.

“Semuanya tergantung kepercayaan Presiden Jokowi terhadap calon pembantunya,” ujar Indria Samego ketika dihubungi Tribunnews.com, Minggu (29/11/2020).

Dia menjelaskan, Jokowi pasti akan menimbang-nimbang apakah Fadli Zon akan bisa bekerjasama dengannya untuk menjalanan visi, misi dan program Presiden.

"Bukan kecakapan teknis yang diperlukan, tapi chemistry hubungan antara Presiden dan Fadli Zon," jelas Indria Samego.

Memang kata dia, terkait hal ini, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto pasti bisa menjaminnya kepada Presiden bahwa Fadli Zon akan mampu menjalankannya.

"Prabowo sebagai orang paling menentukan di Gerindra, karena partai ini pula yang memiliki hak paling representatif dalam politik penjatahan di kabinet. Jadi kemampuan managerial Fadli Zon akan sangat membantunya," ucapnya.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Syahrul Yasin Limpo Ditunjuk Jokowi Jadi Menteri KKP Ad Interim, ke mana Luhut Panjaitan?, https://wow.tribunnews.com/2020/12/05/syahrul-yasin-limpo-ditunjuk-jokowi-jadi-menteri-kkp-ad-interim-ke-mana-luhut-panjaitan?page=all.

Berita Terkini