Gempa Sulbar

Jerit Korban Gempa Mamuju, Tetangga Kabur Semua, Jenazah Ibunya Terlantar, Viral Curhat di Facebook

Editor: Rafan Arif Dwinanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kisah viral curhat korban gempa di Mamuju, tak ada yang urus jenazah ibu

TRIBUNKALTIM.CO - Bencana gempa kembali melanda beberapa daerah di Sulawesi Barat ( Sulbar).

Diantaranya Majene dan Mamuju.

Lantaran khawatir gempa susulan dan tsunami, warga mengungsi ke tempat aman yang lebih tinggi.

Seorang warga korban gempa Mamuju pun bingung lantaran para tetangganya pada kabur mengungsi.

Pasalnya, tak ada yang membantu mengurus jenazah ibunya yang juga menjadi korban gempa di Mamuju.

Diketahui, gempa yang melanda Sulbar ini turut memakan korban jiwa.

Baca juga: Terjawab Mensos Risma Bongkar Kelompok Penjarah Truk Logistik di Gempa Majene Sulbar, Dianggap Wajar

Baca juga: Update Liga Italia, Proyek Maldini Berlanjut, Mandzukic & Saingan Kalulu Susul Meite ke AC Milan

Baca juga: Akhirnya Komjen Senior Respon Penunjukan Listyo Sigit Jadi Calon Kapolri, Singgung Pembenahan Polri

Baca juga: Sudah Selamat dari Gempa Mamuju, Istri TNI Malah Tewas Demi HP, Sempat Update WhatsApp & Facebook

Bingung tak ada bantuan, korban gempa ini pun menuliskan kisah pilunya di Facebook.

Sambil berharap ada relawan yang membantu memandikan dan memakamkan jenazah ibunya.

Curhatannya pun langsung viral di Facebook.

Widya Mattoreang menuturkan dirinya kalut saat mendapati ibunya tertimpa reruntuhan hingga tewas.

Yang memprihatinkan, Widya menuturkan jasad ibunya masih terlantar, belum dimandikan dan dikuburkan.

Tak ada yang membantunya mengurus jenazah sang ibu, lantaran para tetangga sudah pergi ke tempat pengungsian.

Dilansir WIdya Mattoreang mengunggah curhatannya ke media sosial Facebook dengan harapan ada orang yang bisa menolongnya mengurus jenazah ibunda.

"Ada kasihan mama ku sampai sekarang belum dimandikan dan dikuburkan.

Tolong kasian, tidak ada tetangga," kata Widya di akun media sosial Facebook.

Dikatakan, sampai sekarang tidak ada siapa-siapa yang bisa ia tempati untuk meminta tolong karena semua warga mengungsi karena takut gempa susulan.

"Tidak ada siapa-siapa yang bisa ditempati minta tolong bantu pemakaman mamaku.

Belum juga kasihan di data, korban tertimbun reruntuhan bangunan rumah juga kasihan," kata Widya.

Dia mengatkan alamatnya berada di Jl Andi Depu Mamuju.

Baca juga: Refly Harun Tak Setuju Raffi Ahmad & Ahok Dilaporkan Langgar Prokes, Bandingkan dengan Habib Rizieq

Dekat bengkel Arham dan Wisma Aneka Jaya.

Bahkan dalam kolom komentar facebook dia berkali-kali menulis tolong.

"Lihat kasihan mama ku. Masih belum di mandikan dan dikuburkan.

Para relawan tolong kasihan kusadari bukan cuma mamaku banyak yang lain.

Mamaku khusnul khotiman.

Surga tempatmu mamaku," tulis Widya dengan emoji menangis.

Baca juga: Pisah Rumah dengan Ahmad Dhani, Mulan Jameela Minta Doa

Jumlah Korban Tewas

Hingga Jumat (15/1/2021) malam korban gempa bumi di Sulawesi Barat tercatat menjadi sebanyak 42 orang.

Nah proses evakuasi dua orang korban meninggal dunia diantaranya dibutuhkan hingga waktu dua jam.

Basarnas dan Tim SAR gabungan terus berupaya mencari korban yang terperangkap reruntuhan bangunan akibat gempa 6,2 magnitudo di Mamuju, Sulawesi Barat.

Pada pukul 19.18 waktu setempat, Tim SAR gabungan berhasil melakukan evakuasi dua korban.

"Basarnas Palu bersama tim SAR gabungan melakukan evakuasi terhadap dua korban yang terjebak di reruntuhan bangunan Jalan Abdul Wahab Kabupaten Mamuju," kata Kabag Humas Basarnas Yusuf Latief, Jumat, (15/1/2021).

Banyaknya reruntuhan menyebabkan proses evakuasi memakwan waktu.

Setelah kurang lebih dua jam tim SAR Gabungan berhasil mengevakuasi dua korban dalam keadaan meninggal yakni atas nama Suranto dan Nurfaidah pada pukuk 19.18 WITA.

Baca juga: Jam Tayang Ikatan Cinta Malam Ini 16 Januari 2021, Al Akhirnya Jujur pada Andin, Akhir Ikatan Cinta?

Proses evakuasi dilakukan di bawah guyuran hujan dan terbatasnya pencahayaan.

"Keduanya dibawa ambulance menuju RS Bhayangkara Mamuju untuk proses selanjutnya," katanya.

Sebelumnya Korban meninggal dunia akibat gempa 6,2 magnitudo yang menggunacang Mamuju, Sulawesi Barat kembali bertambah.

Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per 15 Januari 2021 pada pukul 20.00 WIB, korban meninggal dunia tercatat sebanyak 42 orang.

"Dengan rincian 34 orang meninggal dunia di Kabupaten Mamuju dan delapan orang di Kabupaten Majane," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, Jumat, (15/1/2021).

Baca juga: Tinggal di Kawasan Rawan Bencana Alam, BPBD Samarinda Himbau Masyarakat Agar Persiapkan Diri

Selain itu berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB kerusakan yang terjadi akibat gempa tersebut yakni Rumah Sakit Mitra Manakarra dengan kategori rusak berat

Juga RSUD Kabupaten Mamuju rusak berat serta Pelabuhan Mamuju dan Jembatan Kuning di Takandeang, Tapalang Mamuju mengalami kerusakan.

"Sedangkan pada Kabupaten Majene 300 unit rumah rusak yang masih dalam proses pendataan hingga rilis ini disiarkan," katanya.

Baca juga: Kapan BLT BPJS Ditransfer? Karyawan Komplain Kemnaker, BSU Rp 1,2 Juta Tak Kunjung Masuk Rekening

Raditya mengatakan terdapat tiga rumah sakit yang saat ini aktif memberikan pelayanan kedaruratan di Mamuju, antara lain RS Bhayangkara, RS Regional Provinsi Sulawesi Barat dan RSUD Kabupaten Mamuju.

"Sebagian wilayah di Kabupaten Mamuju sudah dapat dialiri listrik dan sebagian lainnya masih mengalami gangguan.

Kabupaten Majene masih dilakukan proses perbaikan arus listrik sehingga seluruh wilayah masih dalam keadaan padam," tuturnya.

BPBD Kabupaten Majene, Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Polewali Mandar menurut Raditya masih melakukan pendataan dan mendirikan tempat pengungsian serta berkoordinasi dengan TNI - Polri, Basarnas, relawan dan instansi terkait dalam upaya pencarian para korban terdampak gempa tersebut.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan gempa susulan masih akan terjadi.

"Untuk itu BNPB mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terkait adanya potensi gempa susulan dan selalu mengikuti informasi resmi yang tersedia melalui BMKG dan portal InaRisk untuk mengetahui potensi risiko bencana yang ada disekitar tempat tinggal," katanya.

(*)

Artikel ini telah tayang dengan judul Curhat Pilu Korban Gempa di Mamuju, Tak Ada yang Bantu Urus Jenazah Ibu: Tolong Kasihan Mamaku, https://jakarta.tribunnews.com/2021/01/16/curhat-pilu-korban-gempa-di-mamuju-tak-ada-yang-bantu-urus-jenazah-ibu-tolong-kasihan-mamaku?page=all.

Berita Terkini