TRIBUNKALTIM.CO - Listyo Sigit Prabowo ditunjuk Presiden Joko Widodo ( Jokowi) sebagai calon tunggal Kapolri.
Sosok Kabareskrim ini akan menggantikan Idham Azis yang purna tugas awal Februari ini.
Meski demikian, ada kelompok yang diperkirakan menolak Listyo Sigit Prabowo menjadi Kapolri.
Kelompok penolak ini dibongkar Pengamat Intelejen Ridlwan Habib.
Sebelumnya, Listyo Sigit Prabowo dikabarkan memiliki kedekatan dengan Jokowi.
Listyo sempat menjabat sebagai Kapolres Solo saat Jokowi menjadi Walikota Solo.
Baca juga: Giliran Gunung Semeru Meletus, Awan Panas Meluncur, 2 Desa Waspada, Deretan Bencana Alam Awal 2021
Baca juga: Telak, Dr Tirta Patahkan Semua Alasan Ribka Tjiptaning PDIP Tolak Vaksin Sinovac, Bisa Dipolisikan
Baca juga: Jerit Korban Gempa Mamuju, Tetangga Kabur Semua, Jenazah Ibunya Terlantar, Viral Curhat di Facebook
Baca juga: Terjawab Mensos Risma Bongkar Kelompok Penjarah Truk Logistik di Gempa Majene Sulbar, Dianggap Wajar
Kemudian, Presiden Joko Widodo juga mengangkat Listyo Sigit Prabowo sebagai ajudan saat menjabat di periode pertama Presiden.
Terbaru, Direktur The Indonesia Intelligence Institute Ridlwan Habib turut merespon penunjukan Listyo sebagai calon tunggal Kapolri.
Diketahui, terdapat berbagai dukungan yang sudah disampaikan oleh partai politik, ormas maupun tokoh masyarakat.
Namun, masih ada juga yang menolak Listyo Sigit Prabowo dengan berbagai alasan.
Ridlwan Habib menilai penolakan terhadap Komjen Listyo Sigit dilakukan oleh 3 kelompok.
"Ciri kelompok penolak itu ada tiga, terlihat dari karakter tokoh maupun aksi mereka, " ujar Ridlwan di Jakarta, Sabtu (16/1/2021).
Kelompok pertama, adalah mereka yang cemas dengan rekan jejak bersih Komjen Listyo Sigit.
"Ada yang khawatir kalau pak Sigit jadi Kapolri karena selama ini track recordnya lurus dan tanpa kompromi, " ujarnya.
Kelompok pertama ini cemas jika Kapolri baru melakukan penegakan hukum secara tegas dan tidak pandang bulu.