Berita Internasional Terkini

Manuver Donald Trump Jelang Lengser dari Gedung Putih, Obral Grasi, Daftar Penjahat yang Dibebaskan

Manuver Donald Trump jelang lengser dari Gedung Putih, obral grasi, daftar penjahat yang dibebaskan

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Photo by Nicholas Kamm / AFP
Arsip foto memperlihatkan Presiden AS, Donald Trump, tersenyum saat akan menyampaikan pidato pembukaan pada Upacara Wisuda Akademi Militer AS 2020 di West Point, New York, 13 Juni 2020. Donald Trump berusia 74 tahun pada 14 Juni 2020. 

TRIBUNKALTIM.CO - Dalam hitungan hari, Presiden AS Donald Trump akan lengser dari Gedung Putih.

Donald Trump akan digantikan Joe Biden yang mengalahkannya di Pilpres AS.

Namun, jelang lengser dari Gedung Putih, Donald Trump dikabarkan akan melakukan manuver penting.

Yakni membebaskan para penjahat melalui mekanisme grasi.

Tak tanggung-tanggung, jumlah grasi yang akan dikeluarkannya mencapai 100.

Kebijakan strategis Donald Trump diakhir masa jabatan ini diklaim akan berpengaruh pada situasi Amerika Serikat.

Diketahui, masa jabatan Donald Trump tersisa dua hari ini.

Baca juga: Terjawab Cara Gisel Tutupi Kasus Video Syur dari Putrinya Bersama Gading Marten, Bakal Dijelaskan

Baca juga: Terjawab, Penyebab 2 Nakes di Kota Asal Jokowi Diobservasi Semalaman Usai Disuntik Vaksin Sinovac

Baca juga: Lengkap, Kronologi Crazy Rich Surabaya Menang 1,1 Ton Emas dari PT Antam, Sempat Rugi Rp 573 Miliar

Baca juga: Info Liga Italia, AC Milan Bisa Dikalahkan Cagliari & Inter Milan, Pioli Pusing Hakan & Theo Absen

Dikutip dari CNN Senin (18/1/2021), informasi obral grasi berdasar tiga sumbe rberita mereka.

Daftar penjahat yang menerima grasi antara penjahat kerah putih, rapper, pejabat dekatnya terkenal dan lain-lain.

Namun, di antara keputusan itu belum menyertakan pengampunan dan pemberian kekebalan terhadap dirinya sendiri.

Menurut dua sumber CNN, Gedung Putih mengadakan pertemuan Minggu (17/1/2021) untuk menyelesaikan daftar pengampunan.

Donald Trump secara ekstrem mengubah Amerika Serikat, lewat pemberian pengampunan dan peringanan pada berbagai orang, kebanyakan orang-orang dekat dan kelompok pendukungnya.

Termasuk, pemberian pengampunan pada sejumlah kontraktor keamanan swasta AS yang membunuh puluhan penduduk sipil di Baghdad, Irak, beberapa tahun lalu.

Donald Trump sempat kehilangan fokus ketika jelang penghitungan Electoral College, dan ia tidak membuat keputusan apapun terkait pengampunan hukum.

Pejabat Gedung Putih mengharapkan mereka untuk melanjutkan setelah 6 Januari 2021.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved