TRIBUNKALTIM.CO - Hubungan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dengan PDIP tampaknya sedang tak harmonis.
Digadang-gadang sebagai kandidat menuju Pilpres 2024, Ganjar Pranowo justru tak diundang ke acara PDI Perjuangan Jateng yang dihadiri Puan Maharani.
Ketua PDIP Jateng Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul pun terang-terangan menunjukkan kegeramannya terhadap Ganjar Pranowo.
Menurut Bambang Pacul, Ganjar Pranowo makin tak terkendali akibat ingin maju di Pilpres 2024.
Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu sekaligus Ketua DPD PDI Perjuangan Jateng, Bambang Wuryanto mengakui bahwa pihaknya tidak mengundang Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pada acara konsolidari kader PDI Perjuangan se Jawa Tengah yang dihadiri Puan Maharani.
Pria yang disapa Bambang Pacul itu bahkan terang-terangan menyebut bahwa Ganjar Prabowo sudah 'di luar kendali' DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah.
Baca juga: Lengkap, Survei Elektabilitas Capres 2024 Versi 5 Lembaga Survei, Ada Litbang Kompas Hingga ARSC
Bambang menyebut, keinginan Ganjar maju dalam pemilihan presiden 2024 sudah melampaui batasan yang ditetapkan dalam partai mereka.
"(Ganjar) Tidak diundang! wis kemajon (sudah kelewatan).
Yen kowe pinter, aja keminter (kalau kamu pintar, jangan bersikap sok pintar)," tegas Bambang di Semarang, Sabtu (23/5/2021) malam.
Bambang Pacul menyingungu Ganjar yang selama terkesan mencitrakan dirinya dengan aktif di media sosial.
"Wis tak kode sik, kok saya mblandhang. Ya tak rada atos (sudah saya beri isyarat, kok malah semakin nekat.
Ya saya respon dengan keras)," kata Bambang
Bambang Pacul memastikan, tindakan tidak mengundang Ganjar Pranowo bukanlah sebuah teguran.
Melainkan berlaku bagi siapa saja yang merasa di atas partai.
"Ini bukan teguran, karena ia merasa lebih tinggi dari kita.
Ia merasa yang bisa menegur hanya Ibu (Ketua Umum Megawati Soekarnoputri)," kata Bambang.