Diberitakan Kompas.com, 3 Mei 2021, sama seperti varian Alpha, varian Beta juga memiliki kemampuan penularan lebih cepat.
Gejala yang ditimbulkan varian ini tidak jauh berbeda dengan infeksi Covid-19 pada umumnya, tetapi mutasi varian ini tergolong cukup berbahaya.
Mutasi pada varian Beta, yang disebut sebagai mutasi E484K, dapat meningkatkan peluang virus menghindari sistem kekebalan seseorang, dan dapat memengaruhi seberapa efektif vaksin virus corona bekerja.
Varian Delta
Diberitakan Kompas.com, Kamis (17/6/2021) varian Delta memiliki sejumlah karakteristik mutasi, yang membuat varian tersebut berbeda dan lebih berbahaya dibanding strain asli.
Gejala varian Delta sebagaimana disampaikan oleh profesor kedokteran darurat dan kesehatan internasional di Johns Hopkins Universiy, Dr. Bhakti Hansoti meliputi:
-Sakit perut
-Hilangnya selera makan
-Muntah
-Mual
-Nyeri sendi
-Gangguan pendengaran
Sementara itu, Profesor Epidemiologi Genetika di King's College London, Tim Spector mengatakan, gejala Covid-19 yang sebelumnya dianggap umum, seperti batuk dan kehilangan penciuman, justru lebih jarang terjadi pada orang yang terinfeksi varian Delta.
Tim menyebutkan, beberapa gejala yang paling banyak dilaporkan oleh penderita Covid-19 varian Delta, yaitu sakit kepala, sakit tenggorokan, pilek, dan demam.
Baca juga: Awalnya Dikira Flu Biasa, Kakak Adik Meninggal Dunia Terpapar Covid-19 Kini Keluarganya di Isolasi
Covid-19 Varian Kappa
Saat Covid-19 varian Delta kini merebak di beberapa tempat di Indonesia, kini sudah ada varian baru yang ditemukan.
Di DKI Jakarta kini sudah ditemukan varian baru virus corona, yaitu Covid-19 varian Kappa atau B.1617.1.
Sama seperti Covid-19 varian Delta, Covid-19 varian Kappa pun pertama kali ditemukan di India.
Dilansir dari Kompas.com, baru-baru ini varian Covid-19 varian Kappa pun ditemukan. Adapun varian Alpha, Kappa, dan Delta sebelumnya telah memicu rekor infeksi di beberapa bagian Eropa dan anak benua.
Varian Covid-19 Kappa pertama kali ditemukan di India dan kini kasus infeksinya telah sampai di Indonesia. Beberapa bulan yang lalu, para peneliti mulai memperhatikan ada strain mutan yang tengah berkembang di India.
Mereka menyebutnya sebagai mutan ganda, namun memang mungkin ada belasan mutasi yang menyebabkan varian baru. Bennett mengatakan, di Victoria, negara bagian Australia, telah ditemukan hampir 100 kasus varian Kappa.
Para ahli kesehatan mengungkapkan kekhawatirannya bahwa Kappa, seperti Delta, menjadi varian yang jauh lebih mudah menular.
“Kami benar-benar perlu merespons sebaik mungkin. Kami perlu memaksimalkan tindakan pencegahan yang masuk akal, seperti memakai masker dan menjaga jarak,” ujarnya.
Dilansir dari The Guardian, 2 Juni 2021, Kepala Program Penelitian di Kirby Institute mengatakan, varian Kappa mungkin juga mengurangi kemanjuran beberapa vaksin.
“Ada juga bukti anekdotal yang datang dari India bahwa Kappa mungkin memiliki presentasi klinis yang sedikit berbeda dengan varian lainnya. Jadi, sakit perut, diare, dan gejala gastrointestinal dibandingkan gejala pernapasan,” katanya.
Meski demikian, belum ada cukup bukti bagi WHO untuk meningkatkan kategori varian Kappa menjadi varian yang mengkhawatirkan.
(*)
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Covid Varian Kappa Ditemukan di Jakarta, Ini Bedanya Covid-19 Varian Delta dan Covid-19 Varian Kappa, https://jabar.tribunnews.com/2021/07/04/covid-varian-kappa-ditemukan-di-jakarta-ini-bedanya-covid-19-varian-delta-dan-covid-19-varian-kappa?page=2
Artikel ini telah tayang di TribunPekanbaru.com dengan judul Seperti Ini Ganasnya Varian Baru Corona, Dokter Ungkap Banyak Pasien Muda & Nonkomorbid Meninggal, https://pekanbaru.tribunnews.com/2021/07/03/seperti-ini-ganasnya-varian-baru-corona-dokter-ungkap-banyak-pasien-muda-nonkomorbid-meninggal?page=all.