Gubernur Kaltim Minta Dikirimi Vaksin dari Jateng, Inilah Tanggapan Gubernur Ganjar Pranowo

Stok vaksin masih menjadi salah satu kendala pemerintah untuk percepatan vaksinasi di beberapa daerah.

Editor: Diah Anggraeni
TRIBUNNEWS/DANY PERMANA
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Ia mengatakan, Jawa Tengah yang secara jumlah penduduk berada dalam urutan ketiga terbesar tidak banyak mendapatkan alokasi vaksin. 

TRIBUNKALTIM.CO - Stok vaksin masih menjadi salah satu kendala pemerintah untuk percepatan vaksinasi di beberapa daerah.

Di antaranya adalah Provinsi Kalimantan Timur dan Jawa Tengah.

Bahkan, Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor sempat meminta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk mengirim sebagian jatah vaksin ke Kalimantan Timur.

Baca juga: Ulang Tahun Tepat Hari Kemerdekaan, Gubernur Ganjar Hadiahi Motor Pasien Covid-19 di RSDC Donohudan

Pernyataan itu disampaikan Isran saat berada dalam satu forum webinar bersama Ganjar Pranowo, Kamis (26/8/2021).

"Percepatan vaksinasi di sentra-sentra vaksinasi terus dilakukan. Satu hari kami bisa menyelesaikan vaksinasi untuk 25 ribu orang. Masalahnya vaksin sudah mulai capek, mulai tewas, kehabisan. Itu hebatnya Gubernur Jawa Tengah karena vaksinnya banyak. Kalau bisa yang dari Jawa Tengah itu bisa didrop ke sini, paling tidak 5.000 saja, beres itu," kata Isran dalam forum tersebut.

Pernyataan tersebut langsung ditanggapi oleh Ganjar setelah mendapat kesempatan untuk memberikan paparan.

Menurut Ganjar, stok vaksinasi memang menjadi salah satu kendala untuk melakukan akselerasi vaksinasi.

Jawa Tengah yang secara jumlah penduduk berada dalam urutan ketiga terbesar saja tidak banyak mendapatkan alokasi vaksin.

"Kalau Pak Isran tadi bilang, tolong dong vaksinnya dilempar ke sini. Betul, Pak. Jateng itu penduduk terbesar ketiga di Indonesia, saya tanya ke Kemenkes, ternyata vaksin terbanyak yang sudah dibagikan itu DKI Jakarta, terus sekarang terkejar ke Jawa Timur. Jawa Barat yang penduduknya terbesar saja vaksin juga belum banyak, Jateng lebih sedikit lagi," jawab Ganjar.

Ganjar menjelaskan memang Jakarta menjadi prioritas karena itu ibu kota negara.

Setelahnya yang menjadi prioritas adalah Bali, karena bisa menjadi stimulus dalam pariwisata dan perekonomian.

"Saya juga sempat diperingatkan oleh pemerintah pusat, kenapa vaksinasi di Jateng persentase masih belum banyak. Kami diminta gas pol, maka kami siapkan skenario. Tapi balik lagi stok vaksin kami tidak banyak. Per minggu kami hanya dapat kiriman 500 ribu, mentok-mentoknya tambah jadi 600 ribu sampai 700 ribu, belum ada satu juta," jelas Ganjar mengenai stok vaksin di Jateng.

Baca juga: Bak Balas Pantun, Gubernur Ganjar Pranowo Minta Kirimkan Bahan Pokok Bergizi dari Isran Noor

Ganjar juga menyebutkan dengan ketersediaan vaksin yang terbatas tersebut juga menjadi kendala untuk mengejar herd immunity.

Terlebih serangan virus Covid-19 yang bermutasi juga seringkali membuat outbreak di daerah-daerah.

Misalnya, kasus di Kudus beberapa waktu lalu dan terakhir di daerah Klaten.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved