Berita Nasional Terkini
BMKG Ungkap Potensi Tsunami Pacitan Setinggi 28 Meter, Kampung Halaman SBY Bisa Tenggelam 16 Meter
BMKG ungkap potensi tsunami Pacitan setinggi 28 meter, kampung halaman SBY bisa tenggelam 16 meter
TRIBUNKALTIM.CO - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG) mengungkap potensi tsunami di selatan Jawa, terutama di Pacitan.
Tak tanggung-tanggung, kampung halaman Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY) ini bisa dihantam gelombang tsunami setinggi 28 meter.
BMKG juga memerkirakan tinggi genangan akibat tsunami tersebut bisa mencapai 16 meter di darat.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati pun mengimbau Pemerintah Daerah Pacitan memersiapkan skenario terburuk andai tsunami menerjang.
Berdasarkan hasil analisa BMKG, warga Apcitan punya waktu sekitar setengah jam untuk mengungsi ke lokasi aman jika tsunami terjadi.
Adapun lokasi pengungsian yang aman berjarak cukup jauh, yakni 4 km dari bibir pantai Pacitan.
Baca juga: BMKG Sebut Gempa 4,4 SR di Tarakan Tak Berpotensi Tsunami
Baca juga: BREAKING NEWS - Info BMKG Gempa Terkini Pacitan Hari Ini: Kekuatan M 5,2 & Tidak Berpotensi Tsunami
Baca juga: Gempa Bumi M 6,5 Guncang Tojo Una-Una Sulawesi Tengah, Apa Berpotensi Tsunami? Simak Keterangan BMKG
Dilansir dari Kompas.com, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG) Dwikorita Karnawati mengingatkan masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, untuk menyiapkan skenario terburuk jika terjadi gempa dan tsunami di daerah itu.
Skenario terburuk, kata dia, perlu disiapkan untuk menghindari dan mengurangi risiko bencana gempa dan tsunami yang berpotensi terjadi di pesisir selatan Jawa akibat pergerakan lempeng tektonik Indo-Australia dan Eurasia.
"Berdasarkan hasil penelitian, wilayah Pantai Pacitan memiliki potensi tsunami setinggi 28 meter dengan estimasi waktu tiba sekitar 29 menit.
Adapun tinggi genangan di darat berkisar antara 15-16 meter dengan potensi jarak genangan mencapai 4-6 kilometer dari bibir pantai," kata Dwikorita dikutip dari Antara, Minggu (12/9/2021).
Dwikorita mengaku, sebelumnya telah melakukan verifikasi zona bahaya dan menyusuri jalur evakuasi bencana.
Hal itu dilakukan bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini dan Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji.
Menurut dia, dengan skenario terburuk, maka masyarakat yang berada di zona bahaya perlu berlatih rutin untuk melakukan langkah evakuasi mandiri.
Adapun langkah tersebut, lanjutnya, harus dilakukan ketika ada peringatan dini tsunami maksimal 5 menit setelah gempa terjadi.
Baca juga: NEWS VIDEO Tsunami Lumpur Landa Kota Atami Shizuoka Jepang, 19 Orang Dilaporkan Hilang
Masyarakat, kata Dwikorita, terkhusus yang berada di wilayah pesisir pantai, harus segera mengungsi ke dataran lebih tinggi jika merasakan guncangan gempa besar.