OTT KPK di PPU

KPK OTT di Penajam Paser Utara, Wakil Bupati PPU Minta ASN Tetap Bekerja Seperti Biasa

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Rabu (12/1/2022) petang,

Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO/DIAN MULIA SARI
Wakil Bupati PPU, Hamdam. TRIBUNKALTIM.CO/DIAN MULIA SARI 

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Rabu (12/1/2022) petang.

Pantauan TribunKaltim.co, sejumlah ruangan turut disegel oleh KPK selain rumah jabatan bupati (rujab), yakni ruang kerja Bupati PPU Abdul Gafur Masud (AGM), ruang kerja Sekretaris Daerah (Sekda) dan ruang kerja Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) PPU pada Kamis (13/1/2022).

Menurut informasi yang beredar, KPK melakukan penggeledahan di rujab sekitar pukul 01.00 wita dini hari. Penggeledahan terjadi tidak terlalu lama di rujab.

Kemudian pada pukul 02.00 KPK melanjutkan penggeledahan di gedung Pemkab PPU yaitu di ruang Bupati dan Sekretaris Daerah (Sekda) serta ruang Kepala Dinas PUPR PPU.

Menanggapi persoalan tersebut Wakil Bupati PPU Hamdam meminta seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk tetap bekerja seperti biasa di setiap instansi masing-masing.

Baca juga: KPK OTT di Penajam Paser Utara, Rudy Masud Akui Tak Bisa Hubungi Bupati AGM

Baca juga: AGM Bukan yang Pertama di Kaltim, KPK Pernah Tangkap Bupati Cantik Hingga Pasutri, Ini Daftarnya

Baca juga: OTT KPK di Penajam Paser Utara, Kapolda Kaltim Sebut 3 Orang Diamankan, Masih Jalani Pemeriksaan

"Mendengar informasi yang lagi ramai. ingin menyampaikan beberapa hal; yang pertama mengimbau kepada teman-teman ASN untuk tetap bekerja seperti biasa, sambil menunggu perkembangan informasi selanjutnya. Masyarakat juga saya minta untuk tetap tenang, menjalankan aktivistas seperti biasa," ujar Hamdam, Kamis (13/1/2022).

Hamdam berharap persoalan terkait OTT yang dilakukan oleh KPK di Kabupaten PPU segera mendapatkan informasi yang resmi. Dia mengaku tidak tahu persis kasus apa yang tengah terjadi.

"Mudah-mudahan persoalan ini segera kita dapatkan informasi yang resmi. Terkait dengan persoalan ini. Saya atas nama masyarakat dan bagian dari pemerintah kabupaten PPU tentu turut prihatin dengan persoalan yang lagi ramai satu hari ini," ujarnya. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tRibunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved