TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Badan Intelijen Negara Daerah atau Binda Kalimantan Timur kembali menggelar vaksinasi dosis booster, Rabu (30/3/2022).
Kali ini Binda Kaltim berkolaborasi dengan Lembaga Pemasyarakatan atau Lapas Kelas IIA Samarinda dengan menyalurkan 326 dosis tahap 2 AstraZeneca dan Pfizer untuk booster.
Kepala Binda Kaltim Brigjen TNI Danny Koswara melalui Posda Samarinda, Aldo Timoris menerangkan, kolaborasi ini sesuai dengan instruksi Presiden melalui Kemenkumham RI agar seluruh divisi atau bagian internal Kemenkumham untuk berkolaborasi dengan BIN dalam kegiatan pencepatan vaksinasi dosis booster.
"Baik untuk WBP (Warga Binaan Pemasyaratakan) hingga petugas pemasyarakatan itu sendiri," terangnya.
Aldo Timoris juga menyebutkan, hingga saat ini Binda Kaltim telah menyalurkan 202.000 dosis.
Baca juga: Lokasi dan Jadwal Vaksin Booster di Balikpapan Hari Ini, Sabtu 2 April 2022
Baca juga: Rutan Tanah Grogot dan Binda Kaltim Gencarkan Vaksinasi Booster, Sasar Warga Binaan Pemasyarakatan
Baca juga: Jelang Bulan Puasa, Dandim 0905/Balikpapan Imbau Masyarakat Ikut Sukseskan Vaksinasi Booster
Sedangkan untuk Samarinda sendiri sudah mencapai 26.000 dosis vaksin yang telah mereka salurkan.
"Kalau untuk capaian vaksin booster, dari data yang kami terima dari Dinkes Kaltim itu sudah mencapai 12 persen," sebutnya.
"Kalau di Samarinda sendiri sudah mencapai 11 persen. Jadi akan terus kita salurkan hingga Desember 2022," imbuhnya.
Ia juga mengatakan bahwa antusiasme masyarakat untuk medapatkan vaksin booster juga meningkat.
Apalagi ungkapnya, sejak Presiden menekankan bahwa vaksin booster menjadi syarat untuk melakukan mudik, keinginan masyarakat untuk divaksin pun meningkat.
Baca juga: Jadwal Vaksin Booster di Balikpapan, Jumat 1 April 2022, Silakan Segera Bergabung
"Tapi lebih dari itu, harapan kita dengan tercapainya vaksinasi booster bisa memperkuat herd immunity bersama," ucapnya.
Turut menambahkan, Kalapas Kelas IIA Samarinda Muhammad Ilham Agung menerangkan bahwa sejauh ini pencapaian vaksinasi untuk WBP penghuni lapas sudah mencapai 90 persen untuk dosis 1 dan 2.
Ia mengatakan, bahwa kendala mereka untuk mencapai 100 persen vaksin karena keluar masuknya WBP yang tidak menentu.
"Ada yang sudah vaksin dosis 1-2 lalu bebas, tidak masuk hitungan. Ada yang masuk vaksin 1 saja belum, jadi ulang lagi, jadi itulah mengapa mencapai 100 persen sulit," bebernya.
Selain itu juga, jelasnya, beberapa WBP tidak memiliki identitas sehingga tidak bisa mengikuti vaksinasi.
Baca juga: Airlangga Ingatkan Camat Perhatikan Syarat Vaksinasi Booster Pemudik