PPDB

Sistem Zonasi Saat PPDB Masih Berlaku, tak Semua Daerah di Kaltim Punya Sekolah Negeri

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PDB bakal dibuka dengan tetap menerapkan sistem zonasi.TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA- Pemerintah memastikan untuk Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), yang akan dibuka dalam waktu dekat tetap dengan sistem zonasi. 

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim Anwar Sanusi mengungkapkan, bahwa sampai saat ini PPDB sudah dipersiapkan sejak Februari. 

Koordinasi dengan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS), Dinas di Kabupaten/Kota, dan pihak terkait lainnya juga telah dilakukan.

Dia mengakui, meski tak semua daerah di Kecamatan Kaltim mempunyai SMA negeri.

Pengecualian juga akan diberlakukan untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat setempat. 

Baca juga: Komisi IV DPRD Kaltim Sebut Sistem Zonasi di PPDB Buat Warga Was-was, Ini Alasannya

Baca juga: Atasi Masalah PPDB di Balikpapan, Salah Satunya Membuka 2 Sekolah Baru

Baca juga: Daya Tampung Sekolah Kurang, DPRD Balikpapan Sorot Kuota PPDB

PPDB SMA sederajat sendiri disampaikannya secara umum, petunjuk teknis (juknis) yang dibuat menyesuaikan daerah masing-masing. 

"Kenapa begitu? (menyesuaikan). Karena ada daerah yang sekolahnya hanya satu atau belum ada sekolah itu. Nah itu, juknis sudah dibuat," sebutnya, Senin (16/5/2022).

Anwar Sanusi menambahkan PPDB pada dasarnya tetap zonasi.

Untuk yang tidak zonasi, seperti SMK dan sekolah berasrama, seperti di SMA 10 Samarinda.

"Jadi, di SMA 10 itu bisa dari mana saja di Samarinda hingga seluruh daerah Kaltim," imbuhnya.

Sementara itu, adanya Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp63 Miliar yang akan dikucurkan pusat untuk membangun infrastruktur bidang pendidikan.

Anggota DPD RI dapil Kaltim Aji Mirni Mawarni, merasa peran swasta seperti perusahaan-perusahaan yang bekerja di Kaltim kurang berkontribusi bagi pendidikan Bumi Mulawarman.

Baca juga: Wakil Ketua DPRD Balikpapan Sebut PPDB Jadi Polemik Tiap Tahun

"Kita tidak mengetahui dana CSR-nya mereka berapa. Beasiswa juga kebanyakan untuk internal. Padahal, dana CSR juga bisa dilakukan untuk membantu kompetensi guru," singkatnya. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel

 

Berita Terkini