Adab dan sikap tidak mendahului ini merupakan sikap yang ditunjukkan para sahabat.
Para sahabat saling menghormati adanya sahabat yang lebih tua usianya.
Dalam sebuah hadist diriwayatkan dari Abdullah bin Umar radhiallahu’anhu bersabda,
كنَّا عندَ النَّبيِّ صلَّى اللهُ عليْهِ وسلَّمَ فأتيَ بِجُمَّارٍ، فقالَ: إنَّ منَ الشَّجرةِ شجَرةً، مثلُها كمَثلِ المسلِمِ ، فأردتُ أن أقولَ: هيَ النَّخلةُ، فإذا أنا أصغرُ القومِ، فسَكتُّ، فقالَ النَّبيُّ صلَّى اللهُ عليْهِ وسلَّمَ: هيَ النَّخلةُ
“kami pernah bersama Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam di Jummar, kemudian Nabi bersabda: ‘Ada sebuah pohon yang ia merupakan permisalan seorang Muslim’. Ibnu Umar berkata: ‘sebetulnya aku ingin menjawab: pohon kurma. Namun karena ia yang paling muda di sini maka aku diam’. Lalu Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam pun memberi tahu jawabannya (kepada orang-orang): ‘ia adalah pohon kurma'” (HR. Al Bukhari 82, Muslim 2811).
6. Mengutamakan orantua dalam perkara duniawi
Selanjutnya, salah satu bentuk Anda berbakti kepada orangtua adalah iitsaar.
Itsaar yaitu lebih mementingkan keutamaan orangtua dari pada diri sendiri.
Hal ini merupakan salah satu adab dalam keluarga.
Seperti halnya, mengutamakan orangtua seperti makan, minum dan perkara lainnya.
7. Menjaga kerhormatan orantua
Salah satua hal yang dikhawatirkan setiap orangtua adalah rusaknya kehormatan.
Oleh karena itu bentuk berbakti kepada orangtua adalah dengan cara menjaga kehormatan mereka.
Rasulullah Shallallahu 'alahi wasallam pernah bersabda,
إِنَّ اللَّهَ حَرَّمَ عَلَيْكُمْ دِمَاءَكُمْ وَأَمْوَالَكُمْ وَأَعْرَاضَكُمْ كَحُرْمَةِ يَوْمِكُمْ هَذَا ، فِي شَهْرِكُمْ هَذَا، فِي بَلَدِكُمْ هَذَا