Denmark Open 2022

Jadwal Badminton Denmark Open 2022, Pelatih Gembleng Ana/Tiwi agar Kapasitasnya Dekati Apri/Fadia

Editor: Amalia Husnul A
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasangan Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi saat bertanding di Malaysia Open 2022. Berikut ini jadwal badminton Denmark Open 2022. Pelatih gembleng Ana/Tiwi agar kapasitasnya dekati Apri/Fadia.

"Atlet yang teknisnya biasa, tetapi dia rajin itu bisa berhasil daripada atlet yang punya skill tinggi, tetapi malas.

Baca juga: Jadwal Badminton Denmark Open 2022, Bukan Ginting yang akan Ketemu Viktor Axelsen Lebih Awal

Tetapi, kalau atlet yang punya skill tinggi, dibantu dengan rajin akan seperti Apri. Ganda putri kalau saya punya Apri 10, saya senang. Tetapi, tidak semua pemain seperti itu."

Eng Hian menjelaskan mengapa Apriyani bisa melesat prestasinya hingga meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 di usia 23 tahun karena dia memiliki kemampuan ekstra.

"Kalau kita mengharapkan pemain seperti Apri dan Kevin (Sanjaya), mau menunggu berapa lama  kita tidak tahu.

Kami maunya membentuk, termasuk Ana/Tiwi harus dibentuk bukan alami. Itu butuh proses," tutur Eng Hian yang akrab disapa Didi itu.

Menurut Eng Hian, materi ganda putri yang ada di pelatnas tidak sulit berprestasum tetapi butuh proses.

"Kalau sulit kasarnya seperti hopeless mungkin bisa ditanya ke tunggal putri. 

Ganda putri kalau dicompare dengan ganda campuran, ganda putri dan ganda campuran bagusan mana.

Dari awal 2014, ganda putri ini tidak ada dibandingkan sektor lain," ujar Eng Hian.

"Tetapi, kami berproses seperti Greysia (Polii) itu berproses. Dia bukan pemain yang super talent, dia itu butuh proses. Itu yang harus kami maklumi.

Greysia mulai juara setelah 10 tahun disini yakni mulai 2014. Jadi kami harus memahami talent-talent dan yang butuh proses."

Baca juga: Jadwal Badminton Denmark Open 2022, Tekad Fikri/Bagas dan Leo/Daniel Kejar Minions, Daddies, FajRi

"Kalau saya tidak mau memiliki 6-8 pasang, tetapi nilai skornya 3-5. Saya lebih baik punya 2 pasang pemain yang nilainya 9 dan 10.

Buat apa saya memiliki pemain banyak-banyak kalau skornya 4 atau 5 karena tidak bisa bersaing ke level atas," ucap Eng Hian.

"Kapasitas pemain putri dan putra berbeda sekali. Itu yang harus dimaklumi dan dipahami. Kalau putra banyak yang berpotensi, putri itu mengais-ngais. Kami bicata yang berpotensi.

Kalau yang bermain banyak. Kami mencari yang terbaik. Dengan adanya 20 pemain ganda putri, kami harus berani melakukan kombinasi."

Halaman
1234

Berita Terkini