“Kalau untung, calon investor pasti tertarik, sebaliknya jika masih ada ketidakpastian tinggi terutama jelang pemilu hingga belum ada kepastian berapa penduduk yang menempati IKN, ya mereka akan mundur,” ujar Bhima, Minggu (26/3).
Bhima menyebut, investor yang mengecek perkembangan fisik pembangunan IKN belum terlalu dibutuhkan.
Sebab, sejauh ini sebagian masih berbentuk lahan hutan tanaman industri.
“Sebenarnya fungsi Bandara VIP jadi dipertanyakan, selain tentu pemborosan anggaran negara,” ucap Bhima. (*)