Berita Regional Terkini

Bobby Nasution Ungkap Alasan Minta Tembak Mati Begal, Pernyataan Walikota Medan Dinilai tak Pantas

Editor: Amalia Husnul A
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bobby Nasution, Walikota Medan. Alasan Bobby Nasution minta tembak mati begal. Pernyataan Walikota Medan, Bobby Nasution tersebut dinilai tidak pantas.

Rahmat juga menyoroti Bobby Nasution yang mengapresiasi polisi menembak mati begal di media sosialnya pada, Minggu (9/7/2023).

“Pernyataan Bobby seolah kalap dengan banyaknya tindak kejahatan yang terjadi di Kota Medan ini sudah seperti 'Gotham City', banyak kali maling, begal, geng motor, narkoba, pembunuhan.

Kukira itu terjadi karena yaa dalam konteks keamanan Pemerintah Kota Medan, gagal dalam pencegahan,” ujar Rahmat dalam keterangannya, Rabu (12/7/2023).

Rahmat juga mengingatkan, polisi bukan alat kekuasaan, sehingga mereka tidak perlu mendengarkan yang disampaikan Bobby.

Pernyataan Bobby Nasution Dinilai tak Pantas

Dikutip tribunKaltim.co dari kompas.com, Amnesty Internasional Indonesia (AII) menyoroti pernyataan Walikota Medan Bobby Nasution yang mendukung tindakan kepolisian menembak mati terduga pembegal di Medan.

Deputi Direktur Amnesty Internasional Indonesia Wirya Adiwena mengatakan, tak pantas seorang kepala daerah yang mengayomi masyarakat sipil mendukung upaya tindakan di luar hukum.

"Penembakan mati itu tidak saja melanggar prinsip-prinsip hak asasi manusia, namun juga mencederai peraturan yang dibuat sendiri oleh kepolisian dalam menindak kejahatan," ujar Wirya dalam keterangan tertulis, Kamis (13/7/2023).

Baca juga: Profil Bobby Nasution, Walikota Medan Dikecam karena Minta Tembak Mati Begal, Reaksi Mantu Jokowi

Bobby, kata Wirya, seharusnya mengingatkan kepolisian dalam hal ini Polres Kota Medan untuk berfokus pada tindakan pencegahan kejahatan.

"Bukan justru mengapresiasi pelanggaran yang telah dilakukan aparat kepolisian," imbuh dia.

Ada kekhawatiran dari AII jika pernyataan Bobby Nasution itu bisa menjadi legitimasi bagi pembunuhan di luar hukum dalam kasus lainnya.

Hal ini dinilai sangat berbahaya karena tindakan tersebut dilakukan tanpa proses peradilan yang adil, sehingga bisa berdampak bahkan pada individu yang belum terbukti bersalah.

"Maka kami mendesak Walikota Medan segera menarik pernyataan yang mendukung Polrestabes Medan menembak mati secara sewenang-wenang terduga pelaku tindak kejahatan dan menahan diri mengutarakan pernyataan dan menunjukan sikap," imbuh dia.

"Kami juga mendesak Polrestabes Medan untuk melakukan penyelidikan independen atas dugaan pembunuhan di luar hukum yang dilakukan salah seorang anggotanya," pungkas Wirya.

Jawaban Mahfud MD

Halaman
123

Berita Terkini