Setelah 3 bulan penyimpanan, eco enzyme siap diambil.
"Dan dapat digunakan untuk pembersih serba guna,” jelas Prayitno.
Proklim sendiri merupakan mitra binaan dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan PT KPI Unit Balikpapan bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan.
Proklim dibentuk sebagai respon dari perubahan iklim yang terjadi saat ini.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat untuk melakukan upaya-upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.
Baca juga: Objek Vital Nasional, Warga Diminta Jaga Kilang Pertamina Balikpapan Dari Gangguan Terorisme
Salah satu Siswa SDN 002 Balikpapan Dafa Rizqi yang menjadi peserta pada kegiatan ini sangat antusias dalam mengikuti rangkaian kegiatan.
“Belajar tentang mengelola sampah sangat seru dan banyak manfaatnya. Saya jadi tahu kalau sampah bisa digunakan dan dimanfaatkan untuk kita,” ucap Dafa
Sementara itu, Guru SDN 002 Balikpapan Riri berharap edukasi pengelolaan sampah seperti ini dapat terus dijalankan.
“Harapan kami kegiatan sosialisasi sampah dan Edukasi Proklim terus dijalankan ke sekolah-sekolah," kata Riri.
Sebagai bekal pegetahuan yang diberikan kepada generasi masa depan.
Baca juga: PT Kilang Pertamina Balikpapan Ucapkan Dirgahayu Ke-125 Kota Balikpapan
"Dalam pengelolaan sampah yang saat ini masih ada anak-anak belum mengetahuinya,” ujar Riri.
Sosialisasi Tuntas Kelola Sampah Untuk Kesejahteraan Masyarakat dilakukan bukan hanya di SDN 002 Balikpapan.
Minggu sebelumnya juga telah dilakukan kegiatan yang sama di SDN 005 Balikpapan, dan akan terus dilanjutkan ke sekolah-sekolah lainnya.
Di tempat terpisah, Area Manager Communication, Relations & CSR PT KPI Unit Balikpapan Ely Chandra Perangin Angin, menjelaskan sosialisasi sampah dan edukasi program kampung iklim ini sangat bermanfaat dalam membentuk kesadaran anak-anak sejak dini.
Tujuannya agar generasi muda peduli dan memiliki sikap terhadap kebersihan lingkungan dan apa yang bisa kita lakukan untuk mengolah limbah menjadi berkah.