TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Balikpapan mengapresiasi upaya Polresta Samarinda, yang menggagalkan peredaran gelap narkoba jenis sabu seberat 1 kilogram di luar Lapas.

Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Balikpapan, Pujiono Slamet, mengatakan, pihaknya berkomitmen kuat dalam memberantas narkoba dengan menggandeng kepolisian.

"Kerjasama yang baik dengan Polresta Samarinda merupakan bentuk sinergitas Lapas Balikpapan dalam mencegah terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban di Lapas," ujar Pujiono.

Diketahui, para tersangka di luar Lapas berinisial IF, AG, dan WR. Sementara tersangka yang melibatkan warga binaan berinisial SN.

Baca juga: Hasil Penggeledahan Kamar Hunian dan Tes Urine Warga Binaan Lapas Balikpapan

Baca juga: Peringati Hari Kemenkumham ke-78, Lapas Balikpapan Tabur Bunga di TMP Dharma Agung Balikpapan

Keempat tersangka dijerat dengan pasal 114, pasal 112, dan pasal 132 Undang-undang Nomor 35/2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman penjara 20 tahun.

Pujiono menegaskan, pihaknya tidak akan pandang bulu terhadap pelaku peredaran narkoba, baik dari sipil maupun petugas Lapas.

"Siapapun pelakunya maka itu harus dipidana, apalagi ada keterlibatan petugas Lapasnya, pasti kita akan tindak tegas," tandas Pujiono.

Diketahui, kasus ini terungkap setelah kepolisian di Samarinda mengendus pengambilan dan pengiriman 1 kg sabu di Jalan Manunggal, Harapan Baru, Samarinda pada Minggu (3/9/2023).

Keempat tersangka ditangkap saat hendak mengirimkan sabu tersebut ke Samarinda.

Dari penyelidikan, terungkap bahwa SN mengendalikan peredaran sabu tersebut dari dalam Lapas Balikpapan.

SN mengendalikan kurir untuk mengambil sabu di Samarinda dan mengirimkannya ke luar kota.

Baca juga: Warga Binaan Lapas Balikpapan Dibekali Beragam Keterampilan, Jadi Modal Selepas Hirup Udara Bebas

Pujiono mengatakan, pihaknya akan meningkatkan pengawasan dan pengamanan di Lapas Balikpapan untuk mencegah peredaran narkoba.

"Kami akan melakukan razia rutin dan meningkatkan pengawasan terhadap seluruh warga binaan," kata Pujiono. (*)