Ibu Kota Negara

Rencana Groundbreaking Pulau Suaka di IKN Nusantara, Lokasinya di Pemaluan Sepaku

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Orangutan Kalimantan Timur. Direncanakan akan ada groundbreaking pulau suaka di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Ini nanti bagi satwa orangutan.

Ia menyebut, Mayapada Group yang akan membangun rumah sakit di IKN Nusantara.

Sebelumnya diketahui, 10 investor dalam negeri telah menanamkan investasi senilai Rp 20 triliun untuk sejumlah fasilitas publik di IKN Nusantara.

Mereka tergabung dalam Konsorsium Nusantara. Selanjutnya ada beberapa investor lain akan terlibat untuk pembangunan perhotelan, mal, pendidikan, perkantoran, sampai rumah sakit.

Untuk itu, pihaknya akan terus mengawal dan mengontrol pembangunan yang telah berjalan termasuk menjaga struktur tanah di IKN Nusantara.

Otorita IKN Nusantara juga memperhatikan distribusi material untuk pembangunan seperti pasir, batu, semen, hingga besi.

Baca juga: 1 November Jokowi Groundbreaking Tahap II IKN Nusantara, Guyur Rp4,2 Triliun untuk Bandara VVIP

Distribusi diakuinya mengalami high season sehingga perlu mendapat atensi khusus.

"Luar biasa masuk ke IKN (logistik). Nah itu benar-benar kami kawal. Sehingga tidak terjadi pasokan berhenti, jadi memastikan terdistribusi dengan baik," pungkasnya.

Sementara Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN Agung Wicaksono di Jakarta, Rabu
(25/10/2023), juga memastikan peletakan batu pertama sektor rumah sakit hingga mal dan hotel di IKN dilaksanakan pada pekan depan.

Ilustrasi. Kawasan yang sedang dibangun di area Titik Nol Nusantara, IKN, Selasa (3/10/2023). (Kompas.com/ Suci Wulandari Putri)

"Sektor-sektor yang groundbreaking berikutnya pada pekan depan, antara lain rumah sakit, sekolah, infrastruktur kelistrikan yang bersumber dari energi baru terbarukan (EBT), kemudian mal dan hotel," ujar Agung Wicaksono.

Agung menambahkan, groundbreaking pada pekan depan bisa mencapai 10 investor dengan total nilai investasi sekitar belasan triliun rupiah. Para investor yang melakukan berasal dari dalam negeri.

"Memang investor dalam negeri bergerak lebih cepat dalam menanamkan investasinya di IKN, karena mereka sudah memahami situasi dan terbiasa sehingga mereka dapat bergerak terlebih dahulu," kata Agung.

(uws/ant)

Berita Terkini