Penangkaran rusa tersebut dikelola oleh dikelola Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kaltim melalui Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pembibitan Ternak dan Hijauan Pakan Ternak (PTHPT).
Baca juga: Tinjau Penangkaran Rusa di PPU, Pj Gubernur Akmal Malik : Kita Benahi Dulu agar Layak Jadi Destinasi
Di mana, pihak terkait itu klaim telah kberhasil dalam upaya mengembangbiakan para rusa dari kepunahan, dari yang mulanya hanya 80 ekor pada tahun 1991 hingga sudah menjadi 217 ekor pada tahun 2023 ini.
"Artinya upaya ini berhasil, kami berterimakasih kepada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kaltim serta seluruh jajaran," ungkap Akmal Malik, saat diwawancarai di lokasi penangkaran.
Selanjutnya, berkaitan dengan dijadikan sebagai destinasi, Akmal Malik pun lalu menanyakan apakah ada yang pernah ke Padang Mengatas, Sumatera Barat di sana, sapinya dilepas liarkan di atas lahan yang hijau.
Jadi di Padang Mengatas itu pemandangannya seperti ada di New Zealand, dengan keindahan pemandangan yang hijau dengan sapinya yang berkeliaran dengan bebas dan sapinya banyak di kawasan tersebut.
Baca juga: Dukung Pelestarian Satwa Endemik Kalimantan, PT MHU Inisiasi Penangkaran Rusa di Area Pascatambang
Dirinya pun, meyakini bahwa Kaltim akan bisa melakukan hal yang serupa di penangkaran rusa tersebut. Maka ketika hal bisa dilakukan, sebutnya barulah bisa mengundang orang untuk berdestinasi.
Sehingga, ia inginkan agar terlebih dahulu dilakukan pembenahan lokasi lengkap dengan fasilitas pelengkapnya serta yang terpentingnya menjaga kondisi atau kesehatan para hewan yang ada di penangkaran.
"Karna tujuan destinasi itu membuat orang bahagia. Mari kita benahi dulu lokasi kita, sehingga menjadi tempat yang layak untuk menjadi destinasi wisata," ucapnya.
"Bikin yang enak dilihat dulu dengan fasilitas pendukungnya, seperti toilet dan sebagainya, baru kita berbicara destinasi wisata," katanya.
"Untuk sementara kita fokus ke pemeliharaan dan pengembangbiakan," imbuhnya.
(*)